Dampak Industri Pertambangan di Indonesia

Sumber: (Saumi, 2019)

Rika Aulia

2301946114

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dibandingkan dengan negara lain. Salah satu sumber daya alam yang berlimpah adalah hasil tambang, seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, dan timah. Di era globalisasi saat ini, cara Indonesia untuk memajukan perekonomiannya adalah dengan mengolah sumber daya alam melalui kegiatan industri. Namun, dengan adanya kegiatan industri pertambangan mengakibatkan terjadinya berbagai dampak positif dan negatif bagi negara dan masyarakat Indonesia.

Salah satu dampak positif akibat pengaruh kegiatan industri pertambangan di Indonesia adalah membuka lapangan pekerjaan. Dengan adanya kegiatan industri pertambangan di Indonesia, lapangan pekerjaan seperti pemecah batu, operator mesin tambang, dan petugas pengangkutan tambang akan tersedia. Tersedianya lapangan pekerjaan juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara juga akan meningkat dengan adanya kegiatan industri pertambangan. Hal ini dikarenakan hasil produksi tambang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan pasar internasional serta dapat menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Tidak hanya dampak positif yang terjadi akibat kegiatan industri pertambangan, terdapat dampak negatif juga yang dapat terjadi seperti kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena wilayah yang menjadi area pertambangan akan terkikis sehingga dapat menyebabkan erosi. Limbah hasil pengolahan tambang dan penggunaan bahan bakar fosil pada kegiatan industri pertambangan juga berbahaya dan dapat mencemari lingkungan. Jika limbah berbahaya ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menjadi sumber penyakit serta gas CO2 yang dihasilkan melalui pembakaran fosil juga dapat menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Terjadinya penambangan ilegal juga dapat membuat negara mengalami kerugian karena mengeksploitasi sumber daya alam, mendistribusikan, dan menjual hasil tambang tersebut secara ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara.

Oleh karena itu, untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif tersebut dibutuhkan partisipasi dari setiap perusahaan dan pemerintah. Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial dengan menerapkan pembangunan berkelanjutan, yaitu dengan memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi setelahnya. Perusahaan juga dapat melakukan reklamasi area bekas tambang dengan menanam pohon dan mendaur ulang limbah. Peran pemerintah untuk meminimalkan terjadinya penambangan ilegal adalah dengan cara menerapkan aturan dan sanksi yang tegas terhadap para pihak yang melakukan penambangan ilegal. Dengan adanya kerja sama dari setiap perusahaan dan pemerintah, diharapkan dapat memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif dari kegiatan industri pertambangan.

Sumber:

Sari, M. I. (2014, Januari 15). Retrieved from Kompasiana: https://www.kompasiana.com/marinaikasari/5528d386f17e61780e8b457a/dampak-positif-dan-negatif-industri-pertambangan-di-indonesia

Saumi, A. (2019, Desember 19). Retrieved from alinea.id: https://www.alinea.id/bisnis/sektor-pertambangan-masih-sempoyongan-tahun-2020-b1XrB9qaf

 

Rika Aulia