Hadirnya Pameran Seni Secara Virtual Sebagai Tanda Revolusi Industri 4.0

(Sumber: Dok. Art Jakarta)

Fatimatuz Zahroh

2440123895

Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dan zaman semakin berubah. Kemajuan teknologi mengubah banyak hal dan memunculkan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada. Banyak aspek kehidupan yang mengalami perubahan dengan hadirnya revolusi industri 4.0, kehadiran revolusi industri 4.0 mengubah aktivitas berbasis konvensional menjadi modern. Di tengah kesulitan yang sedang dihadapi oleh banyak orang sekarang ini, hasil dari revolusi industri 4.0 menjadi jawaban untuk memecahkan masalah yang ada. Munculnya wabah virus COVID-19 membuat banyak aktivitas yang terhambat, segala aspek terkena imbasnya tanpa terkecuali dalam bidang sosial budaya. Kekhawatiran mengenai bagaimana nasib seni budaya kedepannya muncul, karena adanya wabah, kegiatan seperti pameran dibatasi atau bahkan ditiadakan. Namun begitu, revolusi industri 4.0 bisa menjadi resolusi untuk masalah tersebut. Pelaksanaan pameran bisa tetap dilaksanakan tanpa perlu takut penularan virus akan terus terjadi, yaitu dengan cara melakukan pameran secara virtual.

Kesempatan ini merupakan tantangan agar pengenalan seni budaya bisa tersampaikan dengan baik dan lebih menarik. Dalam pelaksanaannya, penikmat seni hanya perlu mempersiapkan perangkat untuk pameran secara virtual. Selain mempermudah orang untuk melihat kesenian tanpa susah payah datang ke lokasi pameran, pelaksanaan pameran virtual banyak disediakan secara gratis juga terbuka untuk umum. Dengan begitu tujuan untuk memperkenalkan seni budaya ke masyarakat luas sekaligus melestarikan kesenian dapat dilaksanakan. Beberapa pameran secara virtual yang pernah digelar di Indonesia di antaranya OPPO Art Jakarta Virtual 2020 yang menampilkan karya seniman terkenal seperti Oky Rey Montha dan masih banyak lagi, Museum MACAN: Tales of Nowhere yang menampilkan karya dengan media kanvas berukuran delapan meter sambil bercerita tentang hewan dan mitologi tradisional Bali, Ray of Hope yang menampilkan 35 karya dari delapan galeri, dan TiTian Art Foundation yang menggelar pameran seni sekaligus melakukan penggalangan dana. 

Melihat derasnya arus globalisasi yang sedang terjadi menjadi suatu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia, ditambah lagi dengan kondisi sekarang ini yang segala sesuatunya dibatasi akibat adanya pandemi. Namun dengan pemakaian yang bijak, hadirnya revolusi industri 4.0 justru bisa menjadi peluang bagi bangsa Indonesia untuk memperkenalkan budayanya ke kancah internasional sambil melestarikan kepada bangsa sendiri.

 

Sumber:

Kemenparekraf. (2021, March 9). Pameran Seni Rupa yang Sukses Digelar Secara Virtual. Retrieved from Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia: https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Pameran-Seni-Rupa-yang-Sukses-Digelar-Secara-Virtual

Kustanti, M. R. (2020, December 01). MUSEUM DALAM BUDAYA DIGITAL : KETIKA SENI DAN BUDAYA MENJADI LEBIH BERMAKNA DI MASA COVID-19 (STUDI KASUS: TUR VIRTUAL REALITY MUSEUM DALAM PLATFORM GOOGLE ARTS & CULTURE). Retrieved from ISoLEC Proceedings : http://isolec.um.ac.id/proceeding/index.php/issn/article/view/51/27

Zulkifli. (2021, June 1). Seni Rupa di Era Disrupsi:. Retrieved from Gondang: Jurnal Seni dan Budaya: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/GDG/article/view/24964/15808