Pentingnya Manufaktur Digital pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber: (Google)

Nadya Cio Cionta

2301887093

Pandemi COVID-19 telah membawa banyak dampak terhadap perkembangan industri, khususnya dalam perkembangan digitalisasi. Aktivitas bekerja atau belajar yang dilakukan dari rumah menuntut setiap orang menguasai teknologi digital. Perbaikan dan pengembangan terhadap teknologi digital pun terus dilakukan untuk memudahkan masyarakat beraktivitas dari rumah agar mengurangi penyebaran COVID-19. Pengembangan teknologi digital juga dilakukan pada industri manufaktur yang dikenal dengan nama digital manufacturing. 

Manufaktur digital atau digital manufacturing adalah integrasi manufaktur yang sepenuhnya berbasis sistem komputer mulai dari tahap perencanaan hingga tahap akhir produksi. Pengembangan manufaktur digital meningkat sebanyak 67% sejak pandemi COVID-19 berlangsung sebagai bentuk adaptasi industri. Digitalisasi pada manufaktur juga mencakup seluruh proses yang terlibat dalam Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Manufacturing/Enterprise Resource Planning (M/ERP). Peralihan industri manufaktur ke teknologi digital bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, penghematan biaya, dan solusi atas anjuran pemerintah mengenai work from home. 

Tiga strategi terpenting yang menjadi fokus dalam penerapan teknologi manufaktur digital yaitu cyber security (88%), advanced analytics (79%), dan cloud computing (79%). Ketiga fokus ini adalah cara untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan operasional untuk mencapai output maksimum dengan pengeluaran minimum, sehingga pabrik dapat tetap buka selama masa pandemi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu, penggunaan ketiga teknologi tersebut merupakan yang paling banyak diadopsi dalam digitalisasi sebagai persiapan menuju business model transformation di masa depan. Menurut pemimpin Industri 4.0 International Business Machines Corporation (IBM) di Inggris, Rishabh Arora mengatakan bahwa kondisi pandemi secara tidak langsung memaksa terjadinya perubahan teknologi dan mendorong investasi ke arah transformasi digital yang dapat menghadirkan peluang bisnis.

Contoh penerapan digitalisasi pada pabrik manufaktur yaitu penggunaan sensor dan semikonduktor yang dapat diakses melalui internet, sehingga pengerjaannya lebih akurat dan efisien. Semua data mesin yang ada akan dikumpulkan, disortir, dan dikelola berdasarkan keperluan dengan memanfaatkan Big Data. Data yang sudah dipisahkan akan dipelajari dan dianalisis oleh mesin untuk memprediksi permintaan pelanggan, pemeliharaan mesin, dan melihat peluang yang ada terhadap produksi bisnis yang dilakukan. Sebuah perusahaan pabrik yang sudah menerapkan digitalisasi akan menggunakan cloud computing untuk mengamankan data perusahaan agar hanya dapat diakses secara internal ataupun dibagikan kepada orang lain yang dituju. Beberapa perusahaan yang sudah menerapkan digital manufacturing yaitu PT Astra Honda Motor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dan PT Schneider Electric Manufacturing Batam.

Secara keseluruhan, digital manufacturing sangat membantu manusia dalam proses industri, khususnya pada kondisi pandemi saat ini. Pemanfaatan cyber security, advanced analytics, cloud computing, internet of things, dan big data pada manufaktur digital memberikan peningkatan efisiensi yang membuka peluang bisnis. Penggunaan manufaktur digital pada perusahaan dapat meminimalkan terjadinya kesalahan pengambilan keputusan dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan. Oleh karena itu, ada baiknya seluruh perusahaan industri manufaktur mulai melakukan digitalisasi untuk membuka peluang baru.

Sumber:

Immerman, G. (2021, March 11). The Digital Factory: How Smart Manufacturing is Driving Industry 4.0. Retrieved from Machine Metrics: https://www.machinemetrics.com/blog/digital-factory

Manufacturer, T. (2021, February 21). Two in three manufacturers say COVID-19 has accelerated their digital transformation. Retrieved from The Manufacturer: https://www.themanufacturer.com/articles/two-in-three-manufacturers-say-covid-19-has-accelerated-their-digital-transformation/

 

Nadya Cio Cionta