EFEK YANG TERJADI DENGAN INDUSTRI PERCETAKAN SELAMA PANDEMI
Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl/bpB95ZchZMHHrScx9
Johanes Ravialdi Tami
2301850273
Wabah Covid-19 secara langsung maupun tidak langsung telah menggerogoti perekonomian dunia, bahkan IMF (International Monetary Fund) sendiri sudah menyatakan bahwa dunia terancam resesi global, dan Indonesia adalah salah satu yang terimbas. Sudah sekitar 1 tahun (sejak pertengahan Februari 2020), pelaku usaha percetakan sudah dibuat porak poranda. Pemasukan menipis, biaya produksi terganggu, banyak cicilan tak terbayar, susahnya mendapat bahan baku, membuat dunia usaha percetakan di ambang kebangkrutan massal. Hal yang tidak menyenangkan ini terutama dirasakan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah di bidang percetakan.
Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Jimmy Juneanto sudah mengakui bahwa banyak pengusaha percetakan yang tutup sementara akibat Covid-19. “Kalau konsumsi kertas Indonesia 60% dari kapasitas produksi yang 11 juta ton/annum dikali harga kertas rata-rata US$ 0,8/kg. Perbulan kira-kira kerugian yang ditanggung U$ 20 miliar hingga US$ 30 miliar. Asumsi ini didasarkan jika 50% pengusaha yang berhenti kerja untuk semua industri yang memerlukan kertas,” paparnya.
Hal yang diperlukan untuk membuat industri percetakan adalah sebuah inovasi. Berdasarkan inovasi ini yang dapat membuat industri percetakan dapat bertahan. Inovasi yang perlu dilakukan adalah memperluas target pasar. Misalnya, jika yang biasanya hanya mencetak buku, sekarang bisa ditambah dengan layanan percetakan digital yang mampu mencetak tidak hanya di kertas, tapi juga dapat diaplikasikan pada benda lain, seperti kayu atau hiasan rumah.
Seperti bisnis lainnya , industri percetakan juga harus melakukan sejumlah inovasi agar bisa bertahan dalam menghadapi pandemic ini, apapun bisnis yang terpengaruh oleh pandemi ini, memang diperlukan keberanian dan ketepatan dalam pengambilan keputusan manajerial dalam menghadapinya. Kekuatan dalam finansial juga sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi ini, meski demikian ada satu hal lain yang juga perlu dijaga yaitu kepercayaan konsumen terhadap merek. Jika berhasil membuat inovasi dan berhasil memperbaiki produk agar sesuai dengan tren pasar, maka industri percetakan tidak hanya akan bertahan melainkan akan menjadi industri yang unggul di masa mendatang.
Sumber:
Tim PrintGraphic. 12 April 2020. Pandemik Covid-19 Menjadi Ujian Berat Bagi Pengusaha Bidang Percetakan. “https://www.printgraphicmagz.com/2020/04/12/pandemik-covid-19-menjadi-ujian-berat-bagi-pengusaha-bidang-percetakan/”
Handoyo & Arfyana Citra Rahayu. 29 Maret 2020. PPGI: Industri percetakan tutup sementara akibat wabah virus corona. “https://industri.kontan.co.id/news/ppgi-industri-percetakan-tutup-sementara-akibat-wabah-virus-corona”
Iswidodo. 8 September 2020. Pengamat Sarankan Penerbit dan Percetakan Berinovasi dan Perluas Pasar Digital. “https://jateng.tribunnews.com/2020/09/08/pengamat-sarankan-penerbit-dan-percetakan-berinovasi-dan-perluas-pasar-digital”