Teknologi Informasi Sebagai Penggerak Utama Supply Chain Management

Caecillia Emanuela

2201791244

Sumber  : http://ltxsolutions.com/wp-content/uploads/2018/01/SCM.jpg

Supply Chain Management (SCM) yang disebut juga sebagai Manajemen Rantai Pasokan merupakan serangkaian mekanisme kegiatan dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi bahan jadi dimana cabang manajemen ini akan menghubungkan pemasok, pabrik atau manufakturer,  penyedia logistik dan juga pelanggan. Menurut Chopra & Meindl (2001) di dalam Supply Chain Management (SCM)terdapat empat penggerak (driver), yaitu persediaan, transportasi, fasilitas, dan informasi. Informasi merupakan penggerak utama yang sangat mempengaruhi ketiga penggerak lainnya.

Dengan adanya teknologi informasi, mempunyai peran terdukungnya kolaborasi dan koordinasi supply chaindimana selisih biaya transaksi yang dihasilkan antar partner supply chaindan biaya dalam mendapatkan aliran informasi tersebut akan berkurang. Teknologi informasi pada supply chainjuga akan membantu dalam pemilihan keputusan yang lebih tepat karena kekuatan analitis pada komputer akan menunjang pengambilan keputusan ini. Di dalam perusahaan teknologi informasi juga akan menunjang kinerja perusahaan karena perencanaan strategi perusahaan menjadi lebih terpusat.

Teknologi informasi di dalam Supply Chain Management (SCM) / Manajemen Rantai Pasokan dapat dilihat dari dua perspektif yaitu Perspektif Teknis dan Perspektif Manajerial. Pada Perspektif Teknis terdapat dua fungsi yang harus dipenuhi yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran. Sedangkan pada Perspektif Manajerial terdapat beberapa hal yang diharapkan perusahaan dari implementasi teknologi informasi yang ada yaitu minimize risk, reduce cost, menciptakan value.

Informasi juga akan menjadi faktor yang sangat penting dalam menunjang kinerja supply chain/ rantai pasok karena dapat menjadi dasar agar proses dari rantai pasok dapat berjalan dan juga pengambilan dan pembuatan keputusan akan menjadi lebih baik. Tanpa adanya informasi suatu perusahaan / manajer tersebut tidak akan mengetahui material yang tersedia, jumlah dan jenis produk yang akan diproduksi, permintaan dari pelanggan, dll.

Lalu, teknologi informasi juga akan memungkinkan pengiriman data permintaan dan penawaran di dalam suatu persahaan menjadi lebih cepat. Informasi yang dibagi di seluruh SCM ke konsumeen akhir dapat dibuat sebuah rantai permintaan yang diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuan dari hal ini ialah mengintegrasikan data permintaan dan supply yang ada sehingga gambaran yang akurasinya sudah meningkat dapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan juga konsumen akhir. Integrasi ini memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif sehingga integrasi ini di dalam Supply Chain Management (SCM) / Manajemen Rantai Pasokanakan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.

Sumber : https://ilmuteknikindustri.wordpress.com/2011/02/01/supply-chain-management-manajemen-rantai-pasok/