Teori Crack Propagation on Random untuk Kedirgantaraan Dunia

Louis Limanda

2201757950

 

Sumber Gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcQHdEtd66fvZV2KU6p9Ywbuts8rC6R6TSxuHpLkxSBO0I28cLKB

Presiden ketiga Replubik Indonesia,Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab dipanggil dengan BJ Habibie merupakan sosok yang sangat berpengaruh terutama dalam hal Kedirgantaraan untuk Indonesia hingga dunia. BJ Habibie lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

BJ Habibie telah memulai karirnya semenjak ia kecil karena terkenal akan sosoknya yang sangat cerdas kala itu. Tekad Habibie akan ilmu pengetahuan terutama fisika sangat menonjol karena semangatnya dan kecerdasannya akan hal tersebut. Kecerdasan dan ketekunan BJ Habibie akan pengetahuannya akhirnya membawanya sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Mesin. Namun Habibie melanjutkan pendidikannya pindah ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Aachen, Jerman tanpa beasiswa.

Di Jerman, Habibie memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Teknik Penerbangan selama 10 tahun. Pada tahun 1960 BJ Habibie berhasil mendapatkan gelarnya di Rhein Westfalen Technische Hochschule yang kemudian dilanjutkan dengan mengambil gelar doctor ingenieur dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean. Habibie memulai karir dengan gelar doktor tekniknya dengan bekerja sebagai Kepala Penelititan dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang di Perusahaan Penerbangan Messerschmitt-Bolkow-Blohm. Kemudian memperoleh jabatan sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada Industri Penerbangan militer dan komersial.

Karena kecerdasan dan ketekunan BJ Habibie, ia mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai Vice President dan Direktur Teknologi MBB untuk periode 1973-1978 setelah 4 tahun yang kemudian pada tahun 1978 Habibie menjadi Penasihat Senior bidang Teknologi pada 1978. Habibie merupakan orang yang memiliki karir yang sangat dipandang karena kecerdasannya di negri Jerman, ia pun menjadi sosok yang terhormat karena kepandaiannya dalam ilmu pengetahuannya di bidang penerbangan ini.

Habibie juga berhasil menemukan salah satu sebuah teori baru yang sangat berpengaruh untuk dunia penerbangan. Habibie menemukan teori dan rumusnya untuk menghitung keretakan (crack propagation on random) pada pesawat sampai ke bagian atom. Dengan adanya teori dari BJ Habibie yang sering disebut faktor, standar keamanan pesawat meningkat. Teori ini pun sudah digunakan oleh berbagai industri maskapai di dunia.

Selain menciptakan Faktor Habibie, Habibie juga mendapatkan Edward Warner Award danAward von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Institut Teknologi Bandung juga tidak mau ketinggalan. Mereka memberi penghargaan tertinggi sebagai Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dan juga karena dianggap berjasa oleh pemerintah Jerman, Habibie mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yaitu Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.

Kemampuan Habibie di dunia penerbangan dibuktikan dengan berhasilnya membuat pesawat terbang pertama buatan Indonesia yaitu N250 Gatot Kaca. Pesawat yang sudah didesain ini mampu terbang tanpa mengalami ketidakstabilan yang berlebihan, atau istilah penerbangannya dutch roll.

Desain dari pesawat ini dibuat selama 5 tahun. Teknologi yang digunakan juga dirancang untuk tetap dapat digunakan hingga 30 tahun ke depan. Pesawat ini menjadi satu-satunya pesawat yang mengaplikasikan teknologi fire by wire. Pesawat yang dibuatnya sudah terbang 900 jam dan sedikit lagi mendapatkan sertifikasi Federal Aviation Administration (AFF).

Saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1996 hingga 1998, PT IPTN yang membawahi proyek itu tiba-tiba dihentikan oleh Soeharto. Selain itu, adanya syarat agar proyek dihentikan demi mendapat bantuan dari International Monetary Fund (IMF) juga membuat mimpi Habibie soal N250 Gatot Kaca kandas.

Daftar Pustaka:

https://en.m.wikipedia.org/wiki/B._J._Habibie

Louis Limanda