Industri Otomotif Indonesia Siap Masuk Revolusi Industri 4.0
Patricya Christine
2201730721
Sumber Gambar : https://photo.kontan.co.id/photo/2018/11/28/1284730046p.jpg
Sektor manufaktur di seluruh dunia tepatnya di Indonesia sedang bertransformasi untuk menyambut era revolusi industri 4.0. Era industry 4.0 berkolaborasi antara proses manufaktur dengan dunia digital (internet) , khususnya melalui pemanfaatan Internet of Things. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara memberi tahu tujuan transformasi itu adalah untuk mencari langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan proses produksi agar mencapai output yang maksimal dan berkualitas sehingga menaikkan penjualanan.
Menurut Ngakan, yang dilakukan BPPI untuk mewujudkan tersebut adalah BPPI aktif memberikan penjelasan kepada balai-balai di lingkungan Kemenperin untuk merevitalisasi komponen- komponen di dalamnya seperti peralatan laboratorium dan lain-lain. Bahkan juga gencar mendorong seluruh kegiatan riset yang berbasis industri 4.0. “Hasil-hasil litbang dan inovasi dari Kemenperin banyak yang telah dimanfaatkan oleh para pelaku industri di dalam negeri. Selain itu, terus dikembangkan melalui kerja sama dengan para stakeholder secara berkesinambungan yang bertujuan meningkatkan daya saing sektor manufaktur nasional,” paparnya Jumat akhir pekan lalu.
Adapun di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, telah ditetapkan lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas dalam pengembangan, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industrikimia dan elektronika. Fokus kepada sektor otomotif, Sekretaris Umum (Sekum) Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) ,Kukuh Kumara, memaparkan industri otomotif di Indonesia pada dasarnya sudah menerapkan revolusi industri 4.0. Hal ini dilakukan semata-mata untuk kepentingan efisiensi produksi. “Dari bagian Research and Development (RnD) sampai ke bagian produksi kendaraan sudah menggunakan sistem komputer dan internet,” kata Kukuh
Menurutnya Indonesia sudah masuk dalam bagian investasi yang dikeluarkan oleh tiap pabrikan otomotif. Untuk sistem teknologi, banyak pelaku industri otomotif yang mengunakan pihak ketiga. “Tujuan akhirnya untuk peningkatan kualitas produk, meningkatkan produktivitas, dan juga efisiensi waktu,” kata Kukuh. Manfaat lainnya dengan adanya penerapan industri 4.0 yakni adanya pengurangan cacat produksi.
Sumber :
Kontan.co.id. Desmber. 2018. Industri Otomotif Siap Masuk Revolusi Industri 4.0
https://industri.kontan.co.id/news/industri-otomotif-siap-masuk-revolusi-industri-40