Hubungan Kesehatan dalam Teknik Industri

Sumber Gambar : https://images.vice.com/motherboard/content-images/article/no-id/1476288465460938.jpg

Industri manufaktur merupakan usaha yang mengolah suatu bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi yang dilakukan dengan mesin ataupun tanpa mesin. Kegiatan pengolahan ini dilakukan dalam skala besar yang bertujuan untuk dijual ke masyarakat luas, sehingga mendapatkan keuntungan. Dalam proses pengolahan bahan mentah untuk menjadi barang jadi diperlukan sumber daya lain, seperti tenaga manusia, mesin-mesin dan peralatan pendukung.

Seiring dengan perkembangan teknologi, peran manusia pada industri manufaktur masih belum tergantikan sepenuhnya. Jenis pekerjaan seperti proses perakitan masih didominasi oleh operator manusia, sehingga resiko kecelakaan kerja akan selalu ada. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Ketenagakerjaan memiliki peraturan yang harus diikuti oleh setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yaitu memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap setiap karyawan. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu sistem atau program yang didasari pendekatan ilmiah untuk mencegah dan mengurai terjadinya bahaya dan resiko suatu pekerjaan. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada industri manufaktur adalah perancangan stasiun kerja yang memperhatikan prinsip ergonomi.

Secara garis besar pengertian ergonomi adalah studi tentang manusia untuk menciptakan sistem kerja yang lebih sehat, aman, dan nyaman.  Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan. Hal tersebut dapat berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja. Dalam perancangan sebuah stasiun kerja yang ergonomis terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. Prinsip Fisikal
  • Mudah untuk dijangkau
  • Bekerja dengan tinggi yang sesuai
  • Bekerja dengan postur yang cocok
  • Mengurangi pengeluran tenaga yang berlebihan
  • Meminimalkan tingkat keletihan
  • Mengurangi pengulangan yang berlebihan
  • Memberikan jarak dan akses
  • Meminimalkan contact stress
  • Memberikan mobilisasi dan merubah postur/posisi
  • Menciptakan lingkungan yang menyenangkan (pencahayaan dan temperatur yang tepat dan getaran yang minim)
  1. Prinsip Kognitive
  • Adanya standarisasi
  • Membuat stereotipe
  • Menghubungkan aksi dengan presepsi
  • Mempermudah pemaparan suatu informasi
  • Meberikan gambaran yang jelas
  • Membuat redundansi (warna yang berbeda, cetak tebal, miring, dll)
  • Membuat pola
  • Meberikan stimulan yang bervariasi sesuai dengan keadaan
  • Memberikan umpan balik secara seketika.

Setiap perusahan manufaktur memiliki proses dan alur produksi yang beragam untuk itu perancangan stasiun kerja yang ergonomis akan sangat membantu perusahaan untuk menjaga tingkat produktivitas tetap optimum dan juga melindungi pekerja dari bebagai macam bahaya yang mungkin ditimbulkan.

 

Sumber:

SumberPengetahuan. 2016. Aspek Ergonomi ( Interaksi Manusia & Komputer )

http://sumpengetahuan.blogspot.com/2017/02/pengertian-aspek-ergonomi.html

 

DefinisiMenurutParaAhli. 2016. Pengertian Industri Manufaktur dan Contohnya

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-industri-manufaktur-dan-contohnya/

 

Tridiyani Rizkiningrum