Limbah Jadi Bahan Bangunan?? Beton yang Ramah Lingkungan

Limbah Jadi Bahan Bangunan?? Beton yang Ramah Lingkungan

Oleh:

Arvin Sebastian – 2501993756

Gambar 1. Struktur beton

Kalian pastinya tidak asing dengan beton. Buat yang bingung bedanya beton dan semen, berikut ini penjelasannya: Beton adalah hasil campuran semen air dan agregat, sedangkan semen berfungsi sebagai perekat agregat. Kalau kalian perhatikan beton ini selalu ada di sekitar kita, mulai dari pembangunan rumah hingga konstruksi jembatan semua menggunakan beton. Kenapa sih beton selalu digunakan? apakah beton bisa dibuat dari limbah-limbah? Mari kita bahas.

Gambar 2. Campuran beton

Beton telah menjadi bahan konstruksi yang sangat populer dan banyak digunakan di berbagai proyek konstruksi. Salah satu keunggulan utamanya adalah kekuatan dan daya tahan yang luar biasa {REF}. Beton mampu menahan beban yang berat dan tahan terhadap tekanan, sehingga sangat ideal untuk struktur bangunan yang membutuhkan kekuatan yang tinggi, seperti jembatan, gedung bertingkat, dan infrastruktur lainnya. Selain itu, beton memiliki keunggulan tambahan yang signifikan yaitu harga yang terjangkau dan bahan yang mudah didapatkan. Dalam perbandingan dengan bahan konstruksi lainnya seperti baja atau kayu, beton memiliki biaya produksi yang relatif rendah. Bahan utama dalam pembuatan beton, seperti semen, air, dan agregat (pasir & kerikil), tersedia secara melimpah di banyak wilayah, menjadikannya lebih mudah diakses dan diperoleh dengan harga yang terjangkau. Dalam industri konstruksi modern, beton tetap menjadi pilihan utama untuk proyek-proyek besar karena keunggulan dan penggunaannya yang luas dalam membangun struktur yang kokoh, tahan lama, dan aman.

Walaupun bahan-bahan yang digunakan dalam beton ini murah, agregat yang digunakan tetap termasuk sebagai sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memperluas sumber daya yang terbatas, maka para peneliti mulai mencari alternatif lain sebagai bahan pengganti agregat tradisional. Idealnya bahan pengganti tersebut produk limbah, karena harga yang lebih terjangkau serta sebagai proses daur ulang limbah. Selain itu limbah yang digunakan harus mudah diolah, karena jika pengolahannya sulit maka biaya pembuatan beton tersebut akan semakin mahal. Berikut ini adalah beberapa contoh bahan alternatif yang sedang dieksplorasi sebagai pengganti agregat beton:

  1. Limbah Konstruksi dan Demolisi (C&D): Limbah konstruksi dan demolisi, seperti puing-puing beton yang dihasilkan dari pembongkaran bangunan, dapat digunakan kembali sebagai agregat dalam beton baru. Proses daur ulang ini mengurangi limbah konstruksi yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, sambil memberikan sumber agregat yang berkelanjutan.
  2. Serbuk Baja: Serbuk baja yang dihasilkan dari industri manufaktur dan limbah pemotongan, dapat digunakan sebagai pengganti agregat halus dalam beton. Serbuk baja memiliki sifat pengikat yang baik dan dapat meningkatkan kekuatan beton, sementara juga mengurangi penggunaan agregat alami.
  3. Serat Organik: Serat organik, seperti serat kelapa atau serat jerami, dapat digunakan sebagai pengganti sebagian agregat kasar dalam beton. Serat organik dapat meningkatkan kekuatan tarik dan daya tahan retak beton, sambil mengurangi penggunaan agregat batu yang terbatas.
  4. Serbuk Kayu: Serbuk kayu yang dihasilkan dari industri pengolahan kayu, dapat digunakan sebagai bahan tambahan pengganti sebagian agregat halus dalam beton. Serbuk kayu dapat memberikan kepadatan yang lebih rendah dan meningkatkan isolasi termal beton.
  5. Limbah Kaca: Limbah kaca, seperti pecahan botol atau kaca daur ulang, dapat digunakan sebagai pengganti agregat dalam beton. Limbah kaca dapat digunakan dalam agregat kasar serta agregat halus jika limbah dalam bentuk bubuk. Penggunaan limbah kaca dapat mengurangi jumlah limbah kaca yang terbuang dan mengurangi penggunaan agregat batu yang terbatas.
  6. Fly ash (abu terbang): Fly ash yang dihasilkan dari pembakaran batu bara, dapat ditambahkan ke campuran beton sebagai bahan aditif. Penggunaan fly ash dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap serangan kimia pada beton, sambil mengurangi emisi karbon dioksida.

Gambar 3. Limbah kaca yang telah diolah

Penggunaan bahan alternatif ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Kebanyakn limbah yang digunakan biasanya dalam jumlah yang sedikit karena penggunaan berlebih dapat menurunkan kualitas beton. Namun, beberapa material juga dapat meningkatkan kualitas beton atau memberikan properti unik. Mereka menunjukkan potensi dalam mengurangi ketergantungan kita pada agregat alami yang terbatas dan memberikan solusi yang lebih berkelanjutan untuk industri konstruksi. Dengan terus melakukan penelitian dan inovasi, kita dapat mencapai konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Referensi

Karwur, Handy., Tenda, R., Wallah, S. E., & Windah, R. S. Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Parsial Semen. Jurnal Sipil Statik, 1(4), 276-281. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/1396

Putra, Heriansyah. (2021). Beton Sebagai Material Konstruksi. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=65ZCEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=beton+bahan+utama+dalam+konstruksi&ots=RtTHCtGKIQ&sig=ORSb2966e0vFN8tPH4R3PuFMwQo&redir_esc=y#v=onepage&q=beton%20bahan%20utama%20dalam%20konstruksi&f=false