APAKAH KOLOM HARUS SEGARIS?

UPDATEAPAKAH KOLOM HARUS SEGARIS?

Jawabannya adalah tidak harus dalam semua kondisi kolom segaris bisa saja kolom tidak segaris. Kasus seperti ini juga sudah umum ditemui. Tidak masalah kolom itu segaris atau tidak, selang seling atau tidak yang paling penting kolom itu kuat untuk menahan beban setelah melakukan perhitungan ( analisis struktur, mekanika bahan, konstruksi baja – beton ).

Kolom Eksentris

Sebelum masuk ke kolom transfer kita hatus tau tentang kolom eksentris terlebih dahulu,

Beban yang dibebankan pada kolom tidak berada pada pusat gravitasi atau biasa disebut juga titik pusat massa ( di permukaan kolom ). Jarak antara pusat beban dengan pusat masa/ pusat gravitasi kolom disebut eksentrisitas dan umumnya dilambangkan penulisannya dengan symbol e, jika arah sumbu x ( permukaan / penampang ) maka simbolnya ex dan jika arah sumbu y ( permukaan / penampang ) maka simbolnya ey. Karena gaya akibat beban tidak pada pusat massa kolom maka akan menimbulkan momen.

1

 

Karena gaya akibat beban tidak pada pusat massa kolom maka akan menimbulkan momen. Momen ini dapat dihitung dengan gaya tegak lurus kali jaraknya ( dihitung per meter ).

2

(nb: centroid = garis titik berat atau sumbu utama penampang)

Sewaktu melakukan perhitungan kekuatan kolom harus memperhatikan momen dan beban.

Lalu beban eksentris didapat dari :


Posisi kolom dari lantai di atasnya yang titik pusat gravitasnya ngga segaris dengan kolom di bawahnya.
Bukan cuma perubahan posisi kolom, perubahan ukuran kolom juga bisa menyebabkan eksentrisitas kalo memang titik pusat gravitasnya ngga menerus.

3Posisi balok yang bertumpu pada kolom yang titik centerline-nya ngga ketemu dengan titik pusat gravitasi kolom.

4Korbel. Jelas banget ada eksentrisitas di situ.

5

Kolom Transfer (dan Balok Transfer)

Jika kolom lantai atas dan bawah terpisah ( bukan merupakan garis lurus ), maka dibutuhkan penghubung antara dua kolom yang terpisah tadi. Kolom yang atas bertumpu di sebuah balok, dan balok itu bertumpu lagi pada satu atau dua kolom di ujungnya. Baloknya bisa di tengah bentang, atau bisa balok kantilever.




67

Kolom yang terputus di lantai tertentu ( tidak menerus ke kolom bawahnya ) dinamakan Kolom Transfer.

balok yang memikul kolom transfer dinamakan Balok Transfer.

Bahaya-bahaya yang diakibatkan

Dalam merancang kolom dan balok transfer harus lebih diperhatikan karena balok dan kolom transfer merupakan posisi rawan dari struktur. Kolom transfer tidak  terlalu beda dengan kolom lain. Yang menjadi perhatian adalah penyambungan ke balok transfer. Perilakunya rigid (fixed) ke balok, atau flexible (moment released), untuk menentukan detailnya.

Balok transfer adalah yang paling rawan, jumlah lantai yang dipiikul semakin banyak maka ukuran balok akan semakin besar.

Yang paling berbahaya dari balok dan kolom transfer adalah gempa. Faktor gempa harus benar – benar diperhitungkan untuk meminimalisir dampak terhadap struktur.

Contoh struktur yang menggunakan balok dan kolom transfer :

8

9

struktur ini adalah, bangunan yang kebanyakan partisi kaca, jadi ada beberapa posisi kolom dari atas yang ngga bisa diteruskan ke bawah karena posisinya ada di tengah-tengah kaca. Mungkin ada sekitar 4 atau 5 kolom transfer di struktur ini.