Mengenal Bagian-Bagian Robot
Perkembangan teknologi yang terjadi hingga saat ini seharusnya membuat kita tidak asing dengan kata yang satu ini: Robot. Kata “Robot” sendiri berasal dari Bahasa Ceko, yaitu “robota”, yang memiliki arti “pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan”. Interpretasi tersebut memang menggambarkan kerja robot-robot yang ada saat ini pada berbagai macam industri. Perusahaan menggunakan teknologi robot tentu untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sekaligus untuk menghadapi persoalan kurangnya tenaga kerja terampil.
Dalam artikel ini, penulis ingin memberikan pengenalan singkat terkait dengan komponen-komponen yang membentuk sebuah robot. Berikut adalah penjelasannya:
Komponen-Komponen Robot
Sesuatu bisa disebut sebagai robot, apabila bisa melakukan tiga hal ini:
- Menerima input dari lingkungan (sensing)
- Melakukan pemrosesan atau komputasi berdasarkan input yang diterima
- Bertindak (act) atau mengeluarkan suatu output berdasarkan hasil komputasi.
Adapun secara elektronik, ketiga hal ini dimungkinkan oleh komponen berikut:
1. Sensor, yakni komponen yang memungkinkan robot untuk mendeteksi kondisi lingkungan. Sensor ini mengirimkan data ke controller untuk diproses lebih lanjut. Adapun cara kerja sensor itu bermacam-macam, tergantung pada jenisnya. Beberapa contoh umum dari sensor adalah sensor inframerah, sensor ultrasonik, dan sensor kelembaban.
Gambar 1: Beberapa contoh sensor yang umum digunakan
2. Controller, atau bisa disebut sebagai otaknya robot. Berupa unit microcontroller ataupun microprocessor, komponen ini digunakan untuk melakukan komputasi berdasarkan hasil input dari sensor. Controller menjalankan algoritma yang menentukan bagaimana robot harus merespon input (hasil sensing).
Gambar 2: Papan development Arduino Uno, yang digunakan untuk mempermudah pemrograman microcontroller (dalam kasus ini, microcontroller ATmega328p)
3. Actuator, yaitu komponen yang memungkinkan robot melakukan action. Contoh umum komponen actuator adalah motor beserta drivernya. Motor bisa digunakan untuk menggerakkan roda, lengan robot, atau bagian-bagian lain dari robot. Adapun motor driver digunakan untuk mengendalikan kerja motor.
Gambar 3: berbagai jenis motor (kiri), serta drivernya (kanan)
4. Perkabelan, yang digunakan untuk menyalurkan daya ataupun sinyal dari satu komponen ke komponen lainnya. Kabel-kabel ini memastikan bahwa semua bagian robot dapat berkomunikasi dan bekerja bersama dengan baik.
Gambar 4: Perkabelan menggunakan kabel jumper dan breadboard (kiri), dan perkabelan menggunakan pcb (kanan)
5. Baterai, sebagai sumber tenaga bagi robot agar dapat berfungsi. Tanpa baterai, robot tidak akan bisa bekerja. Baterai yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung pada kebutuhan daya dari robot tersebut.
Gambar 5: Berbagai jenis baterai
Selain itu, robot juga memerlukan dukungan mekanis berupa:
6. Frame atau Holder, sebagai penyangga dan pelindung bagi komponen-komponen elektronik. Frame ini memberikan struktur yang kokoh dan menjaga komponen tetap pada tempatnya.
Gambar 6: Beberapa contoh frame untuk berbagai komponen
7. Chassis, yakni bagian badan robot yang menopang keseluruhan komponen. Chassis ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat namun ringan, seperti aluminium atau plastik tahan lama.
Gambar 7: Chassis (kiri), sebagai tempat untuk menopang posisi komponen-komponen yang lain (kanan)
8. Konektor pendukung seperti baut dan mur digunakan untuk menghubungkan berbagai bagian robot secara mekanis. Konektor ini memastikan bahwa semua komponen terpasang dengan aman dan stabil.
Selain komponen-komponen di atas, beberapa komponen bisa ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, pointer laser dan kamera, yang sangat cocok untuk robot surveillance. Contoh lainnya seperti antarmuka dengan menggunakan liquid crystal display (LCD) screen, yang cocok untuk aplikasi yang membutuhkan antarmuka. Komponen tambahan ini dapat meningkatkan kemampuan dan fungsi robot dalam menjalankan tugasnya.
Referensi:
https://robotsguide.com/learn/what-is-a-robot