Bahasa Pemograman Baru Microsoft, Dibuat untuk Komputer Quantum
Saat salah satu personal computer (PC) pertama di dunia hadir pada tahun 1976, Microsoft sudah siap dengan sebuah bahasa pemograman, yaitu Altair BASIC, yang dikembangkan supaya siap saat komputer quantum sudah beredar luas. Maka dari itu Microsoft telah menyingkap sebuah bahasa pemograman baru dan peralatan lainnya untuk teknologi futuristik tersebut dalam konferensi Ignite mereka. Anda masih perlu mengerti Qubits dan konsep aneh lainnya, namun dengan mengintegrasikan bahasa tradisional seperti C# dan Python, Microsoft akan membuat komputasi umum pada mesin kompleks tersebut lebih mudah.
Komputasi quantum terkenal sulit untuk dipahami, bahkan Panduan Pemula IBM masih terbilang sulit dipahami. Dalam diskusi inisiatif baru Microsoft, Bill Gates mengatakan bahwa fisika dalam komputasi quantum seperti “hieroglif”, dan saat ditanya apakah ia dapat mendeskripsikannya dalam satu kalimat, CEO Microsoft sekarang, Satya Nadella berkata “Saya pikir tidak. Saya harap saya bisa.”
Maka dari itu, mari berbicara tentang apa yang dapat dilakukan komputer quantum. Dengan mengakali prinsip-prinsip superposisi dan keterlibatan, komputer quantum dapat menyelesaikan jenis-jenis masalah tertentu dengan lebih cepat secara eksponensial daripada superkomputer paling cepat sekalipun. “Komputer quantum akan mengizinkan ilmuwan untuk menghitung dalam hitungan menit atau jam yang biasanya akan memakan waktu selama-lamanya pada komputer klasikal paling canggih sekalipun,” jelas Microsoft. “Hal tersebut tentu berarti bahwa orang-orang akan dapat menemukan jawaban dari pertanyaan saintifik yang sebelumnya belum dapat dijawab.”
Microsoft secara efektif tengah membangun sebuah bahasa untuk komputer yang belum sebenarnya ada. Mesin eksperimental paling canggih yang pernah ada, sebuah model 16/17 qubit, dibuat oleh IBM dan telah menjalankan 300.000 eksperimen. Namun, mesin tersebut masih jauh dari siap untuk aplikasi komersial. Big Blue belakangan menyingkap sebuah inisiatif untuk membuat komputer quantum komersial dengan sebuah API, dijuluki IBM Quantum Experience.
Bahasa pemograman Microsoft belum memiliki nama, namun Microsoft telah memiliki rencana untuk komputasi quantum untuk AI. Khususnya, mereka berfikir bahwa mesin-mesin dapat digunakan untuk melatih Cortana, asisten digital Microsoft, dalam hitungan hari alih-alih bulan. “Bahkan jika semua hal lain tetap sama, performa Cortana akan meningkat tiga puluh kali lipat,” ujar Craig Mundie, kepala riset Microsoft.
Untuk membuat komputasi quantum bekerja lebih cepat, peneliti teoritik bintang Microsoft, Michael Freedman, tengah membangun kedua hardware dan software untuk sebuah “komputer quantum topologis”. Untuk itu, ia telah merekut “fisikawan-fisikawan teoritis unsur terkondensasi, ilmuwan materi, matematikawan dan ilmuwan komputer paling unggul di dunia,” ujar Microsoft.
Microsoft juga tengah mengerjakan komputer itu sendiri, namun untuk mempercepat kinerja programmer, mereka juga merilis peralatan untuk developer-developer dan ilmuwan-ilmuwan komputer. “Kode yang sama yang Anda jalankan hari ini pada simulasi juga dapat dijalankan besok pada komputer quantum kami,” ujar pimpinan software komputasi quantum Krysta Svore.
Pengguna secara pribadi juga dapat mensimulasikan masalah-masalah yang membutuhkan 30 qubit logikal, sedangkan perusahaan pelanggan mendapatkan daya 40 qubit (lebih besar qubitnya, lebih cepat mesin akan bekerja). “Developer tanpa keterampilan komputasi quantum dapat memanggil subrutin quantum, atau menulis runtutan instruksi pemrograman, yang dapat diteruskan menjadi menulis lengkap program quantum,” ujar Microsoft.
Akan lama sebelum komputer quantum komersial akan siap, karena mereka sekarang butuh temperatur hampir 0 mutlak untuk tetap berada dalam keadaan stabil.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka: