Robot Penari Legong Keraton Bali

Teknologi Robot sekarang-sekarang ini berkembang dengan pesat. Robot sendiri memiliki tiga komponen utama, yaitu sensor, actuator, dan controller. Salah satu robot yang populer dikembangkan yaitu robot humanoid. Robot humanoid merupakan robot yang memiliki bentuk sama seperti manusia serta cara kerja organ dan indera, seperti tangan, kaki, dan lainnya.
Pada tahun 2014, saudara M. Dwisnanto Putro, ST., M. Eng berhasil mengembangkan sebuah robot penari Legong Keraton Bali. Tari Legong Keraton merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang pada zaman dahulu hanya berkembang di lingkungan istana. Nama Legong sendiri berasal dari bahasa Bali yaitu Leg (gerak yang luwes) dan gong (gamelan), sehingga Legong berarti gerak-gerak luwes yang diiringi gamelan. Struktur tari Legong pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Penelitian dan pengembangan robot ini ditujukan untuk dipentaskan pada KRSI 2014, dimana KRSI ini merupakan kontes robot yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dimana di dalamnya terdapat beberapa kategori lomba, salah satunya adalah Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang sekarang dinamakan sebagai Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Pengembangan yang dilakukan ini adalah agar robot penari ini dapat melakukan tari sesuai dengan struktur tari Legong yaitu papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Perancangan robot ini dapat dibagikan menjadi dua bagian, yaitu perancangan hardware (badan robot) dan perancangan software (yang memberi instruksi kepada robot). Perancangan hardware yang dilakukan meliputi menambahkan titik degree of freedom (DOF) atau kita bisa mengenalinya sebagai jumlah sendi robot nya. Dengan menambahkan titik DOF ini, akan membuat gerakan robot lebih leluasa dan dapat lebih menyesuaikan dengan gerakan tari Legong Keraton.
Kemudian dari sisi perancangan software nya, digunakan sebuah software yang dapat mengontrol gerakan dari servo pada titik-titik DOF nya. Software ini dirancang untuk memberikan instruksi kepada robot, sehingga nantinya gerakan robot dapat disesuaikan dengan gerakan tarian yang diinginkan. Pada akhirnya, robot ini telah berhasil dibuat dengan dapat menari tarian Legong Keraton selama 105 detik (1 Menit 45 Detik).

Sumber: https://bobo.grid.id/read/08673558/tari-legong-keraton-tarian-klasik-warisan-budaya-bali?page=all
https://docplayer.info/50998720-Pemograman-robot-penari-legong-keraton-bali-pada-krsi-kontes-robot-seni-indonesia-2014.html