OpenAI, Kecerdasan Buatan yang Mampu Kalahkan Juara Dota

Sumber gambar: https://goo.gl/wcCRs8

Dota 2 merupakan game dengan kompleksitas tinggi yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat menguasainya. Sayangnya, kehadiran OpenAi Dota 2mengancam jerih payah bertahun-tahun tersebut!

Kompleksitas yang dihadirkan Dota 2 dan game MOBA lainnya membuat cabang game ini memiliki tempat tersendiri. MOBA, terutama Dota 2 sempat menjadi salah satu game yang diperhitungkan secara serius sebagai cabang dari esport.

Kompleksitas dan kemampuan mekanik yang dibutuhkam untuk menguasai Dota 2 membuat para pemainnya memerlukan waktu yang tidak sebentar, bahkan bertahun-tahun agar bisa terjun serius ke industri ini.

Namun, apakah kamu bisa membayangkan bakat dan kemampuan yang telah diasah bertahun-tahun untuk menjadi yang terbaik di Dota 2 terancam dengan kehadiran sebuah bot atau program yang bersifat kepintaran buatan?

Kekaguman sekaligus kekhawatiran muncul saat OpenAi, perusahaan pembuat kepintaran buatan, merilis bot mereka di gelaran The International 7 bulan lalu. Yang membuat dunia gempar adalah bot tersebut bisa dengan mudah mengalahkan pemain pro Dota 2 terbaik!

Pada waktu perilisannya, OpenAi Dota 2 berhasil mengalahkan dan mempermalukan para pemain terbaik seperti Artour “Arteezy” Babaev, Per “pajkatt” Anders, Syed “Sumail” Hassan, bahkan pemain legendaris Danil “Dendi” Ishutin!

OpenAi Dota 2 berhasil mengalahkan para pemain pro tersebut dalam mode 1 vs. 1 menggunakan hero Shadow Fiend, dan serangkaian peraturan seperti tidak menggunakan item Ring of Aquila dan lain-lain.

Pencapaian OpenAi Dota 2 yang berhasil mengalahkan para pemain pro tersebut dianggap sebagai pencapaian tinggi karena selama ini bot atau program komputer tidak bisa mempertimbangkan berbagai kompleksitas yang dihasilkan dari game Dota 2.

Apa lagi kemampuan untuk mengalahkan para pemain pro Dota 2 tersebut diperoleh oleh si bot hanya dalam waktu kurang lebih dua minggu saja! Luar biasa bukan?

Sumber:

ggwp.id/2017/09/22/openai-dota-2/

Nicholas Adhyatma