KAJIPOST JUNI (2024)

ALL EYES ON PAPUA: ADA APA DENGAN HUTAN SUKU AWYU & MOI?

Sub topik:

  1. ⁠Latar belakang peristiwa
  2. ⁠⁠Siapa itu suku Awyu dan Moi?
  3. ⁠⁠Gugatan apa aja yang sudah diajukan
  4. Respons masyarakat papua
  • Latar Belakang Peristiwa

Hutan adat adalah hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Hutan ini memiliki nilai dan fungsi yang sangat penting bagi masyarakat adat. Salah satu hutan adat di Indonesia yaitu hutan adat yang dimiliki oleh Suku Awyu dan Moi di Papua. Seperti hutan adat pada umumnya yang dimiliki masyarakat adat di daerah-daerah Indonesia, Suku Awyu dan Moi tidak memiliki pengakuan hak adat yang kuat atas hutan mereka. 

Pemerintah Indonesia memberikan izin konsesi kepada PT Indo Asiana Lestari (“PT IAL”) untuk melakukan kegiatan perkebunan kelapa sawit di wilayah adat Suku Awyu dan Moi. Hal ini dilakukan tanpa persetujuan yang memadai dari masyarakat adat. Oleh sebab itu, hutan adat yang selama ini menjadi sumber penghidupan Suku Awyu di Boven Digoel, Papua Selatan, dan Suku Moi di  Sorong, Papua Barat, terancam hilang akibat pembukaan lahan untuk perkebunan sawit. Suku Awyu dan Suku Moi berusaha mempertahankan tanah adat mereka dengan mengajukan gugatan ke pengadilan namun hasil putusan pengadilan menolak gugat tersebut. Sehingga Suku Awyu dan Moi melakukan aksi demonstrasi untuk mempertahankan hak tanah adat mereka.

  • Siapa Suku Awyu dan Moi?

Papua merupakan salah satu provinsi yang berada di bagian paling Timur negara Indonesia dengan delapan kabupaten dan satu kota. Pada tanggal 20 Juni 2022, pemerintah membentuk Undang-Undang Pemekaran Provinsi Papua yang membagi Provinsi Papua menjadi 3 Provinsi yaitu Provinsi Papua Selatan (UU No. 14 Tahun 2022), Provinsi Papua Tengah (UU No. 15 Tahun 2022), dan Provinsi Papua Pegunungan (UU No. 16 Tahun 2022). Dengan dibentuknya ketiga Undang-Undang tersebut, diharapkan masyarakat di Provinsi Papua mendapatkan pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengangkatan harkat dan martabat masyarakat asli Papua. Suku-suku asli di Papua terdiri dari 255 suku seperti Suku Asmat, Suku Dani, Suku Muyu, Suku Korowai, Suku Sentani, dan lain-lain yang tersebar di provinsi Papua. 

Beberapa saat ini, media sosial sedang diramaikan dengan tagar #AllEyesOnPapua untuk membantu Suku Awyu dan Moi mendapatkan hak adatnya kembali. 

Ayo Kita Kenalan dengan Suku Awyu dan Moi!

Suku Awyu merupakan salah satu suku di Papua yang tersebar dan mendiami daerah aliran Sungai Digul, Kabupaten Mappi dan Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Berdasarkan sensus penduduk 2017, jumlah populasi Suku Awyu sebesar 27.300 jiwa. Sebagian besar mata pencaharian dari Suku Awyu adalah peramu dan pemburu ikan hingga udang. Salah satu tarian terkenal dari Suku Awyu adalah tarian peperangan yang menceritakan sedihnya seseorang sehabis pulang dari mencari makanan di hutan dan melihat saudaranya meninggal karena peperangan. 

Suku Moi merupakan suku yang tersebar dan mendiami daerah Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Mata pencaharian dari suku ini adalah mengelola perkebunan, memburu ikan, dan meramu sagu. Salah satu adat istiadat yang masih dijaga oleh suku ini adalah Tradisi Egek, yaitu tradisi menjaga alam dengan mengambil secukupnya dari alam. Dalam penerapannya Suku Moi akan membuat perjanjian untuk tidak mengambil hasil alam tertentu dalam waktu tertentu, namun jika suku ini memiliki kegiatan yang menggunakan dana besar maka perjanjian tersebut akan “dibuka”, sehingga mereka dapat mengambil hasil alam untuk mendapatkan dana. 

  • Gugatan apa yang sudah diajukan oleh masyarakat terdampak?
  1. Gugatan kepada PTUN Jakarta pada Desember 2023

    Masyarakat adat Awyu dan Moi melawan PT Sorong Agro Sawitindo (SAS).    Gugatan ini ditolak oleh hakim pada Januari 2024

  1. Kasasi ke Mahkamah Agung pada Mei 2024

   Setelah gugatan awal ditolak, masyarakat adat Awyu dan Moi mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada 3 Mei 2024, mendesak pengadilan untuk memberikan keadilan hukum dan melindungi hutan adat mereka dari kerusakan.

  1. Aksi Damai

  Suku Awyu dan Moi melakukan aksi damai di Mahkamah Agung pada Juni 2024, menyerukan penyelamatan hutan adat Papua. Mereka membawa simbol tanah adat dan menggelar doa, ritual, serta tarian tradisional di depan Mahkamah Agung.

  • Respons masyarakat papua

Masyarakat adat Suku Awyu di Boven Digoel dan Suku Moi di Sorong mengadakan demonstrasi di Gedung Mahkamah Agung pada Senin (27/5/2024) untuk memperjuangkan keadilan dan menolak penggantian hutan adat menjadi perkebunan sawit. Hutan adat ini berperan penting sebagai sumber penghidupan masyarakat Papua. Menurut Hendrikus ‘Franky’ Woro, seorang pejuang lingkungan hidup dari Suku Awyu, kehidupan masyarakat Awyu sangat bergantung pada tanah, hutan, sungai, rawa, dan hasil kekayaan alam lainnya, yang menjadi sumber mata pencaharian, pangan, obat-obatan, dan identitas sosial budaya mereka. Hutan ini berperan sebagai “rekening abadi” bagi masyarakat adat. 

Setelah mengajukan gugatan ke pengadilan, Suku Awyu dan Moi memutuskan untuk mengadakan demonstrasi di depan Mahkamah Agung. Mereka menuntut hak-hak atas sumber daya alam dari hutan adat yang akan diubah menjadi perkebunan sawit. Kampanye “All Eyes on Papua” menunjukkan kesadaran terhadap kasus ini, dengan harapan unggahan bertajuk “All Eyes on Papua” dapat membantu memperjuangkan hak-hak warga Papua yang hilang. Kampanye ini juga berfungsi sebagai suara pendukung untuk melindungi kekayaan alam dan warisan budaya Indonesia.

Sumber:

IDN Times. “Arti All Eyes on Papua Yang Ramai Di Media Sosial, Apa Yang Terjadi?” IDN Times, June 5, 2024. https://www.idntimes.com/life/inspiration/adyaning-raras-anggita-kumara-1/arti-all-eyes-on-papua?page=all

Lediknas in Kabupaten Kota di Papua. “Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua” Lembaga Lensa Diklat Nasional. https://www.lediknas.com/kabupaten-dan-kota-di-provinsi-papua/ 

Nabire.net. “Lebih Dekat dengan Suku Moi dari Sorong” January 16, 2020. https://www.nabire.net/lebih-dekat-dengan-suku-moi-dari-sorong/ 

Rose Sumaghai. “Mengenal Kebudayaan Suku Awyu di Papua Selatan” Goodnewsfromindonesia, November 6, 2023. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/11/06/mengenal-kebudayaan-suku-awyu-di-papua-selatan 

Sean Filo Muhamad. “Budaya Egek dan Kecintaan terhadap Lingkungan Hidup Suku Moi” Antaranews.com, June 8, 2023. https://www.antaranews.com/berita/3578823/budaya-egek-dan-kecintaan-terhadap-lingkungan-hidup-suku-moi 

Tim CNN Indonesia. “Apa Itu All Eyes on Papua Yang Viral Di Media Sosial?” teknologi, June 4, 2024. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240604103455-192-1105548/apa-itu-all-eyes-on-papua-yang-viral-di-media-sosial