PIONEER: Reviving Wringinanom oleh Tiga OK BINUS Malang
PIONEER
PIONEER: Reviving Wringinanom oleh Tiga OK BINUS Malang
Desa Wringinanom adalah desa yang kaya akan potensi wisata dan produk pertanian organik. Dikenal sebagai pintu gerbang menuju destinasi wisata Gunung Bromo, desa ini juga memproduksi berbagai hasil pertanian seperti sayur dan buah-buahan, serta kerajinan tangan seperti sandal.
Dalam rangka mempromosikan potensi wisata dan produk unggulan dari desa yang terletak di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ini, tiga organisasi mahasiswa dari BINUS Malang—Teach For Indonesia Student Community (TFISC), Bina Nusantara Computer Club (BNCC), dan Himpunan Mahasiswa Entrepreneur (HIMPRENEUR)—menggelar kegiatan bertajuk PIONEER dengan tema ‘Reviving Wringinanom’. Selain mempromosikan, PIONEER juga bertujuan untuk memberdayakan warga desa melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi yang turut melibatkan mahasiswa umum sebagai volunteer yang berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 12, 19, dan 26 Mei 2024, di Desa Wringinanom.
Hari Pertama: 12 Mei 2024
Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai Public Speaking dan Social Awareness yang dilaksanakan oleh TFISC. Antusiasme warga sangat tinggi, terbukti dari interaksi yang seru antara panitia dan warga. Salah satu highlight dari hari pertama adalah sesi challenge public speaking di mana warga menunjukkan kemampuan komunikasi mereka, terutama karena banyak dari mereka adalah pemandu wisata untuk perjalanan ke Bromo.
Hari Kedua: 19 Mei 2024
Hari kedua dibagi menjadi dua kegiatan utama. Di satu tempat, warga dilatih untuk membuat pupuk organik oleh TFISC, sebuah keterampilan yang sangat bermanfaat untuk pertanian di zaman sekarang yang sudah didominasi oleh penggunaan bahan-bahan kimia non-organik. Di tempat lain, berlangsung sosialisasi tentang Digital Marketing oleh HIMPRENEUR. Warga diajarkan cara mempromosikan desa mereka melalui media sosial dengan berbagai tips dan trik dari panitia dan volunteer. Kegiatan ini memberikan motivasi tambahan bagi warga, terutama yang masih muda, untuk tetap menggunakan produk organik dan memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka.
Hari Ketiga: 26 Mei 2024
Pada hari terakhir, pelatihan difokuskan pada cara memelihara website oleh BNCC. Jauh sebelum pelaksanaan kegiatan, tim BNCC telah membuatkan website khusus untuk Desa Wringinanom guna mempromosikan desa tersebut. Pelatihan ini memberikan pengetahuan teknis kepada warga tentang bagaimana mengelola dan memperbarui konten website mereka, memastikan desa mereka selalu up-to-date dan menarik bagi calon wisatawan.
Respon dari warga sangat positif, dengan antusiasme yang tinggi sejak tahap perencanaan. Mulai dari survei lokasi, koordinasi perancangan website, dokumentasi produk-produk desa yang akan dipromosikan, hingga pelaksanaan kegiatan, semuanya disambut baik oleh warga. Harapannya, dengan dilaksanakannya kegiatan PIONEER, Desa Wringinanom dapat lebih dikenal luas sebagai destinasi wisata dan pemasok produk pertanian organik serta kerajinan tangan. Pelatihan-pelatihan yang diberikan diharapkan dapat memberdayakan warga dan meningkatkan kualitas serta kemajuan desa secara berkelanjutan.
Kegiatan PIONEER ini membuktikan bahwa kolaborasi antara berbagai organisasi kampus dan komunitas lokal dapat menciptakan dampak positif yang signifikan, tidak hanya untuk promosi tetapi juga untuk pemberdayaan masyarakat desa. Semoga Desa Wringinanom dapat terus maju dan berkembang dengan segala potensi yang dimilikinya.
Penulis: Farhandy Ramadhan.