Metaverse dalam Dunia Pendidikan
Metaverse dalam Dunia Pendidikan
Semakin bertambahnya usia dunia, semakin luar biasa perkembangan teknologi di dalamnya. Ini terbukti dengan eksistensi teknologi yang menjamur di mana-mana. Masyarakat bahkan tidak bisa terlepas dari teknologi. Mungkin terdengar terlalu berlebihan, tetapi teknologi benar-benar merupakan separuh hidup kita yang sulit dipisahkan dari keseharian kita.
Baru-baru ini, dunia ramai membicarakan Metaverse. Apa yang membuat Metaverse menjadi buah bibir manusia di bumi? Metaverse ini merupakan teknologi yang mampu memudahkan aktivitas manusia. Dengan Metaverse kita bisa berbelanja, bertemudengan kolega, bahkan berjalan-jalan secara virtual.
Saat sebelum hadirnya Metaverse saja kita sudah dimudahkandengan teknologi yang ada. Lantas bagaimana dengan hadirnya Metaverse? Yang pasti, kehidupan kita akan menjadi lebih praktis daripada sebelumnya.
Lalu bagaimana jika Metaverse menyentuh dunia pendidikan?
Melihat segala kemudahan yang digembor-gemborkan dari hadirnya Metaverse, maka dalam dunia pendidikan pun pastilah sama. Guru akan bisa beriteraksi dengan siswa secara virtual, guru bisa lebih mudah bertemu dengan rekan kerja, siswa bisa bertemu dengan rekan sebayanya di penjuru dunia dengan lebih mudah, dan tingkat kekreatifitasan siswa juga akan meningkat.
Banyak keuntungan dan kemudahan yang bisa dituai dengan hadirnya Metaverse terlebih dalam dunia pendidikan. Akan tetapi yang harus kita tahu bahwa segala hal yang ada di semesta ini memiliki sisi baik dan buruk. Sisi baik dan buruk ini relatif, yang berarti menyesuaikan dengan apa yang kita lakukan juga. Sama halnya dengan teknologi Metaverse.
Metaverse bisa memberikan banyak kemudahan jika kita menggunakannya sebaik dan seefisien mungkin. Begitu pula sebaliknya. Metaverse bisa menimbulkan kekacauan dalam hidup kita apabila kita tidak berhati-hati dalam menggunakannya.
Dalam dunia pendidikan, Metaverse bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan, seperti membuat siswa kecanduan dalam penggunaan Metaverse, materi yang disampaikan tidak seefisien bertemu langsung tatap muka dengan guru, dan membuat siswa lalai bahkan mengakses hal-hal yang tidak seharusnya.
Akan tetapi hal-hal di atas tetap bisa diatasi dengan orang tua memberikan pengawasan yang baik serta memberi masukan atau pesan kepada anak agar berhati-hati dalam menggunakan teknologi Metaverse. Mau tidak mau, kita harus mengikuti zaman dan perkembangannya. Kita harus menjadi teman teknologi sebab teknologi adalah hal yang akan mendampingi hidup kita. Selagi kita menggunakannya dengan baik, maka hal baik pula yang akan kita tuai nantinya.