Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa

 

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan kepulauan yang sangat luas, wilayahnya
membentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau di Indonesia tersebar secara terpisah
yang menciptakan banyaknya keberagaman. Selain keberagaman suku, agama, dan ras, dari
segi bahasa daerah pun sangat beragam. Banyak ditemukan bahwa di satu provinsi bisa
terdapat lebih dari satu bahasa daerah. Itulah sebabnya, tidak heran jika dilansir dari data
labbineka.kemdikbud.go.id, terdapat sekitar 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh
Nusantara.

Asal-usul beberapa bahasa daerah di Indonesia disebut-sebut berakar dari rumpun
bahasa Austronesia. Meski berasal dari rumpun bahasa yang sama, ada beberapa faktor yang
membuat bahasa di setiap daerah berbeda. Faktor-faktor tersebut terkait dengan migrasi
penduduk, pertemuan dengan bangsa lain yang menggunakan bahasa berbeda, hingga
kemajuan teknologi. Dari banyaknya bahasa daerah yang dituturkan oleh masyarakat
Indonesia, lantas bagaimana bangsa Indonesia berkomunikasi sehingga dapat bersatu? Yuk,
kita simak penjelasan berikut ini.

Seperti yang kita ketahui, bahasa nasional negara kita adalah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sendiri dinyatakan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman
dahulu telah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) di kawasan Asia
Tenggara, termasuk di Kepulauan Nusantara.
Menurut berbagai penemuan, bahasa Melayu sudah mulai dipakai di kawasan Asia
Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan hal tersebut adalah prasasti yang ditemukan
di Kedukan Bukit (Palembang, 683 M), Talang Tuwo (Palembang, 684 M), Kota Kapur (Bangka
Barat, 686 M), dan Karang Brahi (Jambi, 688 M) tertulis dengan huruf Pranagari dengan bahasa
Melayu Kuno. Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara
dalam kegiatan perdagangan dan sebagai bahasa kebudayaan, khususnya pada zaman
Kerajaan Sriwijaya, yaitu sebagai bahasa pengantar dalam buku pelajaran agama Buddha.
Bahasa Melayu di wilayah Nusantara mendorong rasa persaudaraan dan persatuan di
kalangan bangsa Indonesia. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam organisasi
pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia dalam
Peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang menjadi tonggak lahirnya
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia kemudian berkembang semakin pesat melalui kegiatan
perdagangan, politik, pendidikan, dan pers. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17
Agustus 1945, pun turut memperkuat kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu
bangsa. Hingga saat ini, bahasa Indonesia telah dipakai oleh seluruh lapisan masyarakat
Indonesia.

Nah, itulah penjelesan singkat bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional yang akhirnya dapat mempersatukan segenap bangsa Indonesia. Yuk, bersama-sama kita bangkitkan sikap trigatra bangun bahasa, yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa
daerah, dan kuasai bahasa asing.

Imelda Evania