Aksara Rasa PKM 2025
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMPGSD) BINUS University kembali melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada tahun 2025 dengan mengusung tema “AKSARA RASA”. Kegiatan ini berlangsung bersama siswa SDN Grogol Utara 16 Pagi pada tanggal 25 Agustus hingga 4 September 2025, dan diikuti oleh 26 peserta dari kelas 4 hingga 6.
Tema AKSARA RASA memiliki makna mendalam. “Aksara” mewakili huruf, kata, dan kalimat sebagai unsur dasar literasi dan sastra yang merepresentasikan kebebasan berekspresi melalui tulisan maupun tutur. Sementara itu, “Rasa” merujuk pada emosi, pengalaman batin, keberanian, hingga persoalan-persoalan sosial seperti rasa tidak aman atau diskriminasi yang kerap dialami anak-anak. Melalui tema ini, HIMPGSD ingin memberikan ruang aman bagi peserta untuk mengenal, merasakan, dan mengekspresikan diri melalui literasi. Dengan demikian, literasi tidak hanya dipahami sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga menjadi media untuk menyuarakan pikiran dan perasaan yang mungkin selama ini terpendam.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan selama lima hari dengan variasi aktivitas yang menyenangkan. Pada hari pertama, anak-anak diajak mengikuti pembukaan, pembagian kelompok, perkenalan, serta kegiatan literasi bersama. Mereka membaca bacaan singkat, menjawab pertanyaan, dan mengikuti sesi refleksi sebagai penutup. Hari kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi, diskusi tanya jawab, serta aktivitas menggambar sesuai tema yang diberikan. Sesi ini membuka kesempatan bagi peserta untuk berani bertanya sekaligus menuangkan ide dalam bentuk gambar. Hari ketiga berfokus pada literasi yang lebih mendalam melalui kegiatan membaca buku, diskusi, serta membuat komik bertema tertentu. Anak-anak kemudian diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil komik di depan teman-temannya, sebuah pengalaman penting yang menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan berbicara di depan umum.
Hari keempat menghadirkan sesi membaca buku cerita pilihan yang dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Anak-anak tidak hanya belajar memahami isi bacaan, tetapi juga menghargai beragam pendapat dari teman sekelompok mereka. Puncak kegiatan terjadi di hari kelima melalui pameran karya yang berisi aktivitas menulis surat untuk teman, menempelkan harapan diri pada “pohon harapan”, serta membuat potret diri yang menggambarkan emosi masing-masing. Anak-anak juga tampil dalam “Panggung Ekspresi” untuk membacakan karya sastra berupa puisi, cerita, atau surat yang telah mereka buat. Kegiatan ditutup dengan sesi pesan-kesan, pemberian apresiasi berupa hadiah, dan foto bersama yang meninggalkan kesan hangat bagi peserta maupun panitia.
Capaian kegiatan ini sangat beragam. Bagi HIMPGSD BINUS, kegiatan ini berhasil memperkenalkan himpunan sebagai wadah pengembangan diri di bidang pendidikan sekaligus melatih mahasiswa agar terampil dalam praktik mengajar. Bagi universitas, kegiatan ini memperkuat kualitas lulusan baik dalam aspek akademis maupun sosial, karena mahasiswa belajar langsung berinteraksi dengan masyarakat. Sementara bagi peserta, kegiatan ini membuka ruang aman untuk mengekspresikan diri, melatih berpikir kritis dan kreatif, serta menumbuhkan rasa percaya diri melalui kolaborasi dan presentasi karya.
Meski berjalan dengan baik, beberapa kendala tetap muncul, seperti jumlah peserta yang bertambah pada hari pelaksanaan, perubahan rundown, hingga sedikitnya peserta yang hadir di hari terakhir. Namun, panitia sigap melakukan penyesuaian dengan komunikasi yang baik bersama pihak sekolah dan koordinasi internal yang cepat. Dari sini dapat dipetik pembelajaran bahwa konsistensi publikasi, variasi kegiatan, serta keberlanjutan program perlu diperhatikan agar dampaknya semakin luas dan mendalam.
Secara keseluruhan, kegiatan AKSARA RASA membuktikan bahwa literasi memiliki peran penting dalam kehidupan anak-anak, bukan hanya untuk melatih kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga sebagai sarana untuk berekspresi dan berbagi rasa. Melalui kegiatan ini, HIMPGSD BINUS University berhasil menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, edukatif, serta penuh makna, sekaligus membangun jembatan antara dunia akademik mahasiswa dengan kebutuhan nyata di masyarakat.