Hari Krida Pertanian

Hari Krida Pertanian

Di balik setiap hidangan yang kita nikmati, terdapat kerja keras para petani yang tak kenal lelah mengolah tanah, menanam benih, dan merawat hasil bumi. Pada Hari Krida Pertanian, kita merayakan dedikasi mereka dan menyadari betapa vitalnya peran sektor pertanian dalam menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan bangsa.

Hari Krida Pertanian yang ditetapkan pada tanggal 21 Juni merupakan hari besar yang diperingati oleh seluruh pelaku industri pertanian di Indonesia, termasuk petani, peternak, nelayan, pegawai, serta pengusaha yang bergerak di sektor pertanian. Sudah sepatutnya peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang dan menghargai perjuangan para petani yang tak kenal lelah dalam mengelola tanah indonesia. Di tengah tantangan perubahan iklim dan teknologi, sektor pertanian saat ini terus berinovasi dengan adopsi teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Peran petani sebagai pilar ketahanan pangan bangsa semakin krusial, terutama dalam memastikan ketersediaan
pangan yang berkualitas bagi seluruh rakyat.

Tujuan diperingatinya Hari Krida Pertanian ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan nasional. Serta, menunjukkan apresiasi dan memotivasi para petani atas jerih payah dan dedikasinya dalam menyediakan pangan bagi bangsa. Namun, tak disangka hari peringatan ini memiliki sejarah yang kelam. Merangkum berbagai sumber, Hari Krida Pertanian akarnya tertanam sejak digelarnya Konferensi Nasional Pertanian ke-2 yang diadakan di Bogor pada tahun 1960 silam. Para petani dan pemangku kepentingan lainnya berkumpul untuk membahas berbagai isu penting terkait pertanian, termasuk isu akan modernisasi dan peningkatan produktivitas pertanian. Pada tahun 1972, Presiden Soeharto lalu mencanangkan Hari Tani Nasional sebagai Hari Krida Pertanian. Hal tersebut dilakukan untuk menekankan pentingnya semangat perjuangan dan prestasi para petani dalam membangun ketahanan pangan nasional.

Sektor pertanian sangat berperan dalam perekonomian Indonesia, seperti:

  • Menjaga ketahanan pangan. Sebuah negara bisa dibilang memiliki ketahanan pangan jika rakyatnya tidak mengalami kelaparan atau kekurangan pangan. Berjalannya sektor pertanian memastikan adanya ketersediaan pangan.
  • Membuka lapangan pekerjaan dan usaha
  • Menurunkan angka kemiskinan. Hasil sektor pertanian dapat dijadikan sumber pendapatan, terutama bagi rakyat yang di wilayah pedesaan.
  • Menyumbangkan devisa negara. Ekspor hasil pertanian merupakan salah satu penyumbang devisa negara.
  • Menyediakan bahan baku industri. Dengan adanya sektor agroindustri, bahan baku hasil pertanian dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
  • Membantu pemerataan pembangunan. Sektor pertanian dapat dijadikan sarana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pendapatan antar masyarakat dan kesenjangan antar wilayah.

Pertanian menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, maupun global. Namun, dihadapan tantangan seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan peningkatan populasi, pertanian harus terus berinovasi untuk memastikan ketahanan pangan dunia. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menghambat dan menurunkan kualitas sektor pertanian.

  • Perubahan Iklim. Peningkatan suhu global, pola curah hujan yang tidak teratur, dan kejadian cuaca ekstrem dapat mengancam produktivitas sektor pertanian.
  • Keterbatasan Sumber Daya. Penggunaan udara yang berlebihan, degradasi tanah, dan kekurangan lahan dapat menghambat pertumbuhan produksi pertanian.
  • Urbanisasi. Migrasi massal ke kota dapat mengurangi jumlah masyarakat yang bekerja sebagai petani dan mengancam kesejahteraan pertanian lokal.
  • Krisis Bioteknologi. Serangan hama dan penyakit tanaman mengancam kualitas dan jumlah hasil sektor pertanian.

Meskipun begitu, ada beberapa inovasi-inovasi yang dapat membuka peluang baru ke sektor pertanian, seperti:

  • Teknologi Pertanian. Inovasi seperti pertanian berbasis sensor, drone, dan robotik memungkinkan pemantauan yang akurat dan efisien dari tanaman serta penggunaan sumber daya yang lebih bijaksana.
  • Pertanian Vertikal. Pengembangan sistem pertanian vertikal memungkinkan produksi pangan di dalam kota dengan efisiensi yang tinggi dan penggunaan lahan yang minimal.
  • Kebijakan Pemerintah. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif dan regulasi pro-pertanian dapat membantu mendorong inovasi dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
  • Pendidikan dan Pelatihan. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan petani tentang praktik pertanian yang inovatif dan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan. Melalui acara seperti pasar tani, seminar tentang keberlanjutan pertanian, dan kampanye digital tentang pentingnya mendukung petani lokal, kita bisa lebih menghargai kerja keras yang terjadi di ladang dan sawah.

Hari Krida Pertanian bukan hanya sekadar perayaan tahunan, melainkan suatu momentum penting untuk mengingatkan kita semua tentang peran vital sektor pertanian dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan bangsa. Pertanian adalah pilar utama yang menopang perekonomian, menjamin ketahanan pangan, dan menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang, terutama di pedesaan. Dengan menunjukkan dukungan yang konsisten terhadap para petani, kita telah berkontribusi untuk memperkuat
ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Lebih dari itu, inovasi di sektor pertanian memainkan peran kunci dalam menjawab berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi. Dengan terus mendorong penerapan teknologi modern dan praktik pertanian berkelanjutan, kita tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan yang merupakan aset penting bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, Hari Krida Pertanian mengingatkan kita bahwa masa depan bangsa, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat sangat bergantung pada perhatian kita terhadap sektor ini. Menjaga ekosistem pertanian yang sehat dan produktif adalah tanggung jawab bersama, dan hanya dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan petani, kita bisa mewujudkan pertanian yang lebih maju, berkelanjutan, dan menjamin kesejahteraan bagi semua.

Referensi

Septiani Br. Sebayang