SHATU Berlayar ke SD Islam Nurul Huda
SHATU Berlayar ke SD Islam Nurul Huda
Apakah guru dan pendidik itu berbeda? Bahkan, stigma tentang guru harus sempurna terukir di benak banyak orang yang melihat calon pendidik. Departemen Pendidikan HIMPGSD yang sangat erat kaitannya dengan persoalan-persoalan tersebut akhirnya bergerak menuju langkah baru yang memberikan warna bagi masyarakat. Bekerja sama dengan Departemen Sumber Daya Manusia, HIMPGSD membuat kegiatan bernama SHATU (Sharing and Tutoring Session) untuk mendidik setiap anak di SD Islam Nurul Huda. Kami bukanlah guru, karena rasanya menyandang gelar guru membutuhkan proses yang panjang. Itulah yang membuat guru dan pendidik berbeda, karena kami juga sebagai calon pendidik, ingin mulai merasakan kontribusi tersebut dari saat ini.
SHATU mengawali kegiatannya pada tanggal 20 Oktober 2023 dengan edukasi tentang micro teaching dan pembuatan media pembelajaran yang dilakukan oleh Ivonni dan Rifdah dari Binusian 2025 selaku koordinator Departemen Pendidikan dan Departemen SDM. Melalui berbagai pembelajaran yang didapatkan, diharapkan semua orang yang terlibat di SHATU mendapatkan inspirasi dan menerapkannya juga. Selama sebulan semenjak edukasi, peserta SHATU mulai mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dilakukan di SD Islam Nurul Huda untuk kelas 1-6. Walau berselang dengan UTS, peserta SHATU terus melakukan konsultasi melalui pesan grup di Whatsapp.
Lalu, kegiatan SHATU bagian 2 dilanjutkan dengan evaluasi dan konsultasi bersama Pak Freddy Ariesta, S.Pd., M.Pd. selaku dosen PGSD. Pak Freddy memberikan masukan untuk setiap peserta yang mempresentasikan RPP nya agar bisa jauh lebih baik lagi. Pak Freddy mengapresiasi kegiatan SHATU yang memberikan kontribusi nyata dan langsung bergerak di dalam sekolah untuk mengajarnya. Diharapkan melalui hal ini, HIMPGSD dapat terus melakukan pengabdian-pengabdian yang menambah pengalaman di sekolah. SHATU bagian 3, ada kegiatan simulasi mengajar yang diadakan pada tanggal 22 November 2023. Setiap peserta mempraktikkan kegiatannya untuk persiapan esok hari.
Tibalah SHATU pada puncak kegiatan yang diadakan di SD Islam Nurul Huda. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 08.00. Kelas 1 diajari oleh Grace dan Michella, kelas 2 diajari oleh Haura dan Geraldine, Kelas 3 diajari oleh Tina dan Eka, Kelas 4 diajari oleh Afu, kelas 5 diajari oleh Lidya dan Niken, dan kelas 6 diajari oleh Jiwan dan Ivonni. Melalui persiapan selama sebulan, SHATU berhasil berlayar di Pelabuhan ini dengan menjual ilmu yang mereka miliki dan dibayar dengan pengalaman yang begitu kaya. Berhubung sudah dekat dengan tanggal hari guru, kegiatan tersebut berlanjut di aula pada pukul 10.00. Anak-anak di SD Islam Nurul Huda diajak untuk mempersiapkan karya hari guru dengan menulis surat-surat yang akan ditempelkan di kertas karton besar. Saat sebagiannya mempersiapkan karya tersebut, sebagian lagi melakukan kegiatan baca bersama dengan buku yang telah dikumpulkan melalui donasi buku yang sudah dibuka selama sebulan. Total donasi buku yang terkumpul adalah 203 buku.
Kami percaya bahwa dengan adanya buku yang mereka bawa pulang tersebut dapat menjadi langkah konkret untuk memulai kebiasaan membaca. Saat dua kegiatan tersebut selesai dan dilakukan secara bergantian, guru-guru pun diajak untuk naik ke aula dan mendapat kejutan dari anak-anak yang sambil membawa hasil karyanya serta menyanyikan lagu Hymne Guru. Tangisan yang tak terbendung meledak dari murid-murid. Rasa haru yang tulus memenuhi aula tersebut.
SHATU tidak akan dikatakan berhasil, karena untuk apa berhasil tanpa berdampak bagi siapapun? SHATU jauh dari pada berhasil. SHATU meletakkan dan meninggalkan pelabuhannya dengan banyak pengalaman dan membawa banyak pengalaman juga. Kegiatan pengajaran ini diharapkan akan terus ada agar mahasiswa HIMPGSD dapat merasakan langsung cara mengajar di sekolah.