Apakah Perlakuan Manusia Bersebrangan Dengan Hak Asasi Hewan?

Apakah Perlakuan Manusia Bersebrangan Dengan Hak Asasi Hewan? 

Kucing yang berkeliaran di jalanan, kuda yang dijadikan delman di Monas, sampai cupang yang kalian beli untuk diadu semuanya punya hak asasi, ya! Hari hak asasi hewan yang jatuh pada tanggal 15 Oktober adalah pengingat agar untuk tak berperilaku semena- mena pada hewan. Pada tahun 1978 di Paris, UNESCO telah mengumumkan deklarasi universal hak asasi hewan yang isinya adalah ide bahwa hak asasi hewan harus dianggap sederajat sebagaimana hak asasi manusia. Bicara tentang hak asasi, apasih yang dimaksud dengan hak asasi itu sendiri? Jika mendengar kata hak asasi yang menjadi top of mind kita pasti hak asasi manusia. Namun, hewan juga punya hak asasinya, loh! 

Hak asasi hewan adalah ekstensi dari konsep hak asasi manusia, ide yang mengakui bahwa hewan juga memiliki hak- hak yang harus dilindungi tak jauh dari hak asasi manusia. Hak asasi hewan juga mencakup beberapa asas dasar, yaitu tidak mengeksploitasi, tidak boleh menjadi sasaran kekejaman, tidak menderitakan, kebebasan, memperoleh makan, dan istirahat (kesejahteraan). Tak hanya organisasi dari belahan dunia yang lain, Indonesia juga punya aturan yang ada di Undang- Undang yang mengatur tentang hak asasi hewan. Namun, dalam praktiknya, apakah ini sudah terlaksana sesuai angan-angan seiring pembentukan aturan ini? Kita akan bersama-sama meninjau salah satu kearifan lokal masyarakat Indonesia yang pasti sering kalian temukan juga, yaitu delman.  

Apa pandangan kalian tentang delman? Apakah kalian menikmati menaikinya? Transportasi tradisional ini punya konsep yang umum,dengan hewan yang memiliki tenaga cukup besar untuk menarik sebuah kereta di belakangnya. Kereta tersebut biasanya mengangkut penumpang atau barang. Ide transportasi seperti ini ada di berbagai tempat di dunia, seperti contohnya di Inggris, kendaraan ini disebut carriage. Pada zaman sekarang, ini digunakan sebagai kendaraan untuk keluarga kerajaan.  

Satu perbedaan yang dapat dilihat dari dua contoh tranportasi tradisional tersebut adalah perlakuan pada hewan penariknya. Pada umumnya hewan penarik delman, yaitu kuda, memakai penutup mata atau kacamata kuda, Fungsi kacamata ini adalah untuk mencegah kuda melihat ke belakang atau ke samping. Ini tentu berefek pada pengurangan pandangan si kuda. Dilihat dari penggunaanya pasti ini memberikan keuntungan, seperti agar kuda tidak mudah panik dan tertekan. Namun, pada sisi lain, tentu ini mengambil salah satu hak hewan untuk bisa mengekspresikan atau kesejahteraan si kuda. Hal lainnya adalah biasanya delman juga menggunakan wadah untuk menampung kotoran si kuda. Jika dilihat dari satu sudut pandang tentu baik untuk kebersihan lingkungan. Walaupun jarang terpikirkan, pada sisi lainnya, ini menyangkut pada kenyamanan dan kebersihan si kuda. Pendekatan terhadap delman dan hak asasinya sangat beragam, tergantung pada perspektif masing-masing orang. Beberapa orang dapat berpendapat bahwa penggunaan delman dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan masalah saat dikaitkan dengan ide yang termasuk dalam kesejahteraan hewan, terutama jika hewan penariknya tidak mendapatkan perawatan yang tepat atau harus bekerja dalam kondisi yang sangat berat.  

Apakah kalian pernah membeli ayam yang diwarnai sampai terlihat seperti supporter bola di depan sekolah? Berapa lama umur si ayam?  Ya, stereotipe dan stigma yang ada biasanya adalah si anak ayam umurnya tidak akan lama dan hanya bertahan beberapa hari atau minggu. Padahal, umur ayam bisa sampai beberapa tahun. Salah satu alasan yang logis dan dapat disimpulkan dengan cepat adalah bahwa yang membeli anak- anak ayam itu adalah anak- anak sekolah dasar. Hal ini menjadikan perawatan kepada si anak ayam tidak maksimal. Bahkan, ada saja yang tidak merawatnya sama sekali.  

Anggapan bahwa anak ayam yang dicat warna-warni ini adalah untuk memberi kesan, seperti membeli burung hias love bird dengan budget murah dan untuk anak-anak. Anggapan ini berbuah pada tindakan yang tidak etis. Pasalnya, dengan mengecat anak ayam berwarna-warni,dapat menimbulkan gangguan pernapasan karena bau cat yang sangat kuat. Kita saja menutup hidung saat mencium cat, apalagi ayam. Selain tindakan anak-anak pembeli anak ayam, tindakan penjual pada ayam bisa terbilang kasar, karena anak ayam ini diperlakukan tidak seperti ”makhluk hidup”, karena anak-anak ayam dilempar, diletakkan di kandang yang sempit, dan berdesakan dengan anak ayam lain. 

Jadi, perlakuan kita terhadap makhluk lain yang menentukan siapa kita. Kemampuan manusia untuk berpikir, bernalar, merasa empati, dan bertindak secara bijaksana membawa tanggung jawab untuk menjadi pelindung bagi makhluk lain. Seiring dengan pemahaman yang lebih baik tentang hak asasi hewan dan dampak aktivitas kita pada ekosistem, penting untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik pada alam. Salah satu yang membedakan kita dengan makhluk lain adalah kita makhluk superior dan bagaimana keadilan kita memperlakukan alam dengan sebaik- baiknya. Selamat hari hak asasi hewan!  

Jiwan Harmit Singh Brar