Penjajah di Negara yang Merdeka

Penjajah di Negara yang Merdeka

Indonesia sudah merdeka, tapi apakah makna ”merdeka” sudah benar apa adanya? Apakah kemerdekaan menandakan kemakmuran? Bukankah merdeka harus memiliki arti sesungguhnya? Bukankah kita harus merayakan kemerdekaan yang tidak hanya sebatas merdeka secara hukum? Apakah kita sudah benar-benar terbebas dari penjajahan? 

Pada tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini mulai disahkan sejak tahun 1945 ketika Soekarno dan Muhammad Hatta menyatakan proklamasi kemerdekaan seiring kekalahan Jepang atas Amerika Serikat di tahun yang sama. Momen tersebut begitu bersejarah karena menandakan berakhirnya penjajahan di Indonesia. Dalam memperingati hari bersejarah tersebut, setiap tahunnya selalu diadakan upacara bendera di Istana Negara. Acara dipimpin oleh Presiden Indonesia yang bertindak sebagai inspektur upacara. Tak hanya di Istana Negara saja, tetapi upacara 17 Agustus juga dilakukan di berbagai sekolah, instansi pemerintahan, serta beberapa kantor di seluruh rakyat indonesia. 

Selain itu, saat 17 Agustus, masyarakat Indonesia biasanya mengadakan berbagai lomba di lingkungan tempat tinggal. Beberapa lomba yang sering diadakan adalah makan kerupuk, panjat pinang, dan balap karung. Perlombaan tersebut bertujuan untuk mengajarkan semangat kerja keras dan gotong royong seluruh masyarakat indonesia. Dengan demikian, keakraban hubungan antar masyarakat pun dapat terjalin.  

Sejak tahun 1945, 17 Agustus senantiasa menjadi hari spesial bagi segenap bangsa Indonesia. Itulah hari bersejarah, saat Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya setelah sekian lama dijajah oleh bangsa asing. Peringatan kemerdekaan pada tahun 1945 itu ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno dan didampingi oleh Mohammad Hatta. Momen tersebut begitu bersejarah karena menandakan berakhirnya penjajahan di Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. 

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya  pada 17 Agustus 1945.  

Kemerdekaan pada suatu negara merupakan impian yang dimiliki oleh setiap negara terutama bagi negara dan bangsa yang sudah lama dijajah, seperti negara kita yaitu negara Indonesia. Saat Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka seluruh masyarakat Indonesia sangat senang karena mereka sudah terlalu lama dijajah oleh beberapa negara seperti Belanda dan Jepang. Bukan hanya senang saja, tetapi bangsa Indonesia juga mendapatkan semangat kemerdekaan yang tinggi yang dilandasi dengan rasa keberanian untuk mengambil keputusan dan membela kebenaran. 

Dengan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada dunia, maka Indonesia telah dinyatakan sebagai negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara lain yang sudah melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Namun, setiap negara juga punya sejarah sendiri untuk melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Sama halnya dengan negara dan bangsa Indonesia yang sejarah Proklamasi Kemerdekaannya membutuhkan beberapa hal, seperti menggunakan rumah Laksamana Muda Maeda, pemilihan naskah Proklamasi, dan lain-lain.  

Namun, untuk mencapai proklamasi kemerdekaan tersebut perjalanannya tidaklah mudah. Seperti di Indonesia, dimana terdapat berbgai jejak perjuangan nasionalisme dan salah satunya adalah yang terjadi di Surabaya yang dirangkum dalam buku Jejak Nasionalisme, Surabaya Akar Pergerakan Kemerdekaan. Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa dan negara merupakan suatu hal yang sangat istimewa dan tak ternilai harganya. Menjadi hal istimewa karena untuk mencapai dan meraihnya, suatu bangsa dan negara harus berjuang dengan sungguh-sungguh bahkan sampai titik darah penghabisan dan harus rela mengorbankan banyak hal demi negara kita yaitu negara indonesia. 

Sejarah dengan bukti-buktinya tentu benar apa adanya. Namun, bukankah tugas kita untuk menjaga makna kemerdekaan sesungguhnya? Indonesia belum merdeka secara penjajahan mental, diskiriminasi, sosial-ekonomi, dan intoleransi. Menurut Pak Nadiem Makarim, pendidikan bisa untuk melawan penjajahan seperti itu. Adanya profil pelajar pancasila, membuat anak muda di Indonesia merasa kalau mereka merupakan bagian dari kemanusiaan global. Bagaimana seharusnya mereka menjadi pembelajaran sepanjang hayat dengan menanamkan sifat gotong royong yang erat dengan budaya bangsa kita serta berkolaborasi bersama tim. Iya, Indonesia sudah merdeka. Namun, generasi muda harus menjadi penggerak yang menanamkan sikap kemerdekaan secara berkesinambungan dan terus menerus mengupayakan melawan penjajahan di dalam negeri. 

Referensi  

http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/proklamasi-kemerdekaan-indonesia 

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kemerdekaan-sejati-16 

Imelda Bapaimu