Penyaluran Karakter yang Lebih Unggul di Sekolah Sepak Bola

Penyaluran Karakter yang Lebih Unggul di Sekolah Sepak Bola

Siapa yang di sini suka nonton pertandingan bola? Siapa nih pemain kesukaan kalian? Messi atau Ronaldo? Kalau aku paling suka melihat Neymar bermain. Hal itu karena cara Neymar membawa bola sangat keren, suka deh! Namun, apakah kalian pernah berpikir? Dari mana pemain-pemain sekelas Neymar dapat ilmu sepak bola atau sudah lahir menjadi bayi emas? Yuk, kita bahas!

Nah, ternyata mereka juga melalui proses pendidikan, loh! Penasaran tidak apa saja yang mereka pelajari di sekolah bola? Dikutip dari BSS Indonesia, anak-anak di sekolah sepak bola diajarkan berbagai hal agar fisik dan mental mereka kuat. Begitupun dengan karakter dan etika yang sangat diperhatikan dalam pembelajaran di sekolah sepak bola. Pembelajaran ini dimulai dari usia yang sangat dini, yaitu usia 6 tahun. Kira-kira di sekolah formal yang kita jalani ada juga tidak, yaa?

Perekembangan teknologi yang begitu pesat membuat kita dapat melihat permainan sepak bola secara langsung di negara yang berbeda. Apakah kalian memperhatikan kalau pemain sepak bola papan atas, etika saat bermain bola sangatlah bagus. Hampir semuanya mempunyai keformalan yang baik dan kedisiplinan yang tinggi. Hal itu membentuk karakter yang mereka miliki. Mereka memiliki keinginan dan dedikasi yang luar formal untuk berlatih dan bermain dengan baik. Disiplin kuat juga membantu pemain untuk mengendalikan diri dan fokus pada tujuan mereka.

Apa sih bedanya dengan sekolah formal? Menurut saya, perbedaan antara sekolah formal dan sekolah sepak bola dalam aspek pendidikan karakter dapat dilihat dari fokus keilmuannya. Sekolah formal berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan akademik. Sedangkan sekolah sepak bola berfokus pada perkembangan keterampilan sepak bola dan membantu siswa dalam mengembangkan budaya olahraga sekaligus mengembangkan karakter mereka.

Sekolah sepak bola memungkinkan siswanya untuk belajar dengan aman dan nyaman dalam mengembangkan keterampilan serta karakter. Tentunya hal itu juga didukung lingkungan belajar yang menguasai atmosfer euforia siswa dan memenuhi hak tentang lingkungan yang sesuai. Hal ini membuat guru dapat membantu siswa dalam mengenal pentingnya perilaku yang positif, pengendalian diri, kerja tim, dan kepercayaan kepada yang lain. Melalui pendidikan karakter seperti ini, siswa memperoleh keterampilan yang lebih cocok dan akan mereka gunakan nantinya.

Pastinya kita bisa mengerti kalau di sekolah sepak bola, siswa difokuskan dan ditanamkan karakter untuk lingkungan di luar sana yang merupakan zona luar. Selain itu, tujuan sekolah sepak bola adalah meningkatkan keterampilan bermain sepak bola dan keterampilan sosial. Sehingga para siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan dan mengembangkan kepercayaan diri mereka. Sekolah sepak bola juga dapat membantu siswa dalam menciptakan rasa sportivitas dan rasa saling kasih, sehingga siswa dapat merasa nyaman dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Bagaimana di sekolah formal? Di sekolah kita biasanya ada pembelajaran PPKn dan BK. Namun, apakah efektif penanaman sifat dan etika baik di sekolah? Sayangnya, penanaman karakter masih sangat rendah di Indonesia. Kurikulum yang terus berganti selalu menekankan pentingnya pendidikan karakter. Hal ini bertolak belakang dengan kenyataan yang mana siswa tidak diajarkan tentang karakter semenjak usia dini. Bagaimana dengan aplikasinya? Sejalan dengan kemajuan teknologi, pendidikan karakter semakin ditinggalkan oleh sekolah dan hanya fokus mengejar laju teknologi. Kurangnya bimbingan yang didukung lingkungan yang belum sesuai membuat siswa belum bisa mengaplikasikannya. Padahal, kemajuan teknologi juga harus diiringi oleh kemajuan perkembangan karakter.

Pendidikan karakter sangat penting sebagai bentuk pemahaman tentang bagaimana orang bisa mengelola diri mereka dengan baik dan bagaimana hal tersebut akan berdampak positif pada masyarakat. Adanya pendidikan karakter, anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai dan perilaku dengan baik serta memahami bagaimana menjadi individu yang bermanfaat. Pendidikan karakter juga meningkatkan dan memperkuat hubungan dan saling pengertian antar sesama. Oleh karena itu, kita harus peka terhadap hal-hal seputar karakter. Sebab, karakter yang positif akan mengarahkan kita ke tujuan yang positif juga.

Referensi:

BEM UPI. 2019. Fakta Dibalik Anak Indonesia: Indonesia Gawat Darurat Pendidikan Karakter. Diakses pada tanggal 9 April 2023, melalui:

http://bem.rema.upi.edu/fakta-dibalik-anak-indonesia-indonesia-gawat-darurat-pendidikan-karakter/

Wahyu. I. 2022. Kemajuan Teknologi Membentuk Karakter Siswa. Diakses pada tanggal 10 April 2023, melalui:

https://librarynew.unja.ac.id/kemajuan-teknologi-membentuk-karakter-siswa/

Jiwan Harmit Singh Brar