Kemerdekaan yang Sesungguhnya

Kemerdekaan Yang Sesungguhnya

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka berarti bebas dari penghambaan, penjajahan, berdiri sendiri, tidak terkena, atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak bergantung kepada pihak tertentu, dan lain-lain. Kemederkaan senantiasa memiliki arti penting bagi kehidupan setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Proklamasi Kemederkaan Indonesia dan pengakuan oleh dunia telah didapatkan oleh bangsa ini dengan perjuangan yang berat. Dalam hal ini, kemederkaan Indonesia memiliki beberapa arti penting yaitu : 1) Proklamasi Kemederkaan 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia hingga memperoleh kemerdekaan, 2) Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia mendapatkan kebebasan. Bebas menentukan nasib bangsa sendiri, bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan, dan 3) Kemerdekaan merupakan pintu gerbang menuju masyarakat adil dan makmur sehingga muncul tantangan baru untuk mempertahankannya.

    Kemerdekaan bagi diri kita sendiri yaitu kebebasan dari kekangan hawa nafsu dalam diri kita. Karena jika tidak, maka dapat terjadi perang antar suku dan agama, huru-hara, serta keinginan-keinginan yang dapat memecah belah rasa kesatuan. Kemerdekaan dalam makna yang sejati dan luas yaitu situasi batin yang terlepas dari segala rasa yang menekan, dan menderitakan pikiran, jiwa, dan gerak manusia. Oleh sebab itu, segala bentuk kebudayaan, sistem kehidupan, dan peradaban yang menghalangi, membatasi, dan memperbudak manusia harus dihapuskan dari muka bumi Indonesia karena tidak sesuai dengan hakikat manusia. Bangsa Indonesia dikatakan telah merdeka jika bangsa ini sudah dapat hidup mandiri, yang berarti tidak menggantungkan nasib bangsa ini kepada negara lain. Dalam wujud adanya kemandirian, hukum politik, ekonomi, budaya, ideologi, dan sebagainya. Tetapi, tentu saja wujud kemandirian tersebut bukan berarti menutup pintu kerja sama dengan bangsa lain dalam meraih tujuan yang menguntungkan bersama.

    Kemerdekaan ekonomi berarti tidak menggantungkan hidupnya dari bantuan, dan pinjaman pihak asing. Kemandirian politik berarti bebas menentukan kemauan dan kebijakan, arah. Kemandirian budaya berarti budaya bangsa tidak diwarnai infiltrasi budaya asing dan lain-lain. Demikian juga dengan ideologi atau pola pikir. Kemerdekaan hakikatnya bukan hanya membebaskan diri dari belenggu penjajahan pihak lain, tetapi juga kemampuan untuk membebaskan diri dari ambisi pribadi dan hawa nafsu. Manusia yang merdeka merupakan manusia yang mampu memerdekakan dirinya dari berbagai penghambaan.

Imelda Evania