Albert Bandura’s Social-Cognitive Learning Theory

Saya tertarik menulis artikel ini karena mata kuliah disemester 2 ini  mempelajari teori-teori belajar dari para tokoh pendidikan seperti Pavlov, skinner, Gestalt, Gagne, Piaget, Bandura dan lain-lain. Social-Cognitive Learning Theory adalah materi yang akan dipresentasikan oleh kelompok saya. Keistimewaan dari teori ini adalah menekankan pada konteks sosialnya. Karena individu itu hidup dalam lingkungan social. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social ( Social Learning Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak – anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Manusia adalah makluk social, maka dalam kehidupannya ia membutuhkan orang lain, terlebih bagi anak-anak yang sangat  membutuhkan orang lain untuk menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya, yaitu orang tua dan teman sebayanya. Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura telah memberi penekanan tentang bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh Lingkungan melalui penguatan (reinforcement) dan pembelajaran peniruan (observational learning), Tingkah laku individu dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia tinggal, dan menghasilkan penguatan ( reinforcement). Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Proses mengamati dilakukan terus menerus

Dalam kehidupannya anak-anak suka mengamati apa yang terjadi disekitar mereka,  seperti orang tua atau orang dewasa, guru, teman sebaya. Anak-anak juga dapat menemukan orang yang akan menjadi model dalam kehidupan mereka, dengan melihat acara- acara ditelevisi, misalnya penyanyi terkenal, pemain sepak bola, dari model tersebut anak-anak mengamati prilaku, gaya hidup, cara berpakaian, make up, dan selanjutnya bisa meniru gaya modelnya. Sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari teori pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling) dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.

Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan (observational learning).

  1. Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain atau vicarious conditioning. Contohnya, seorang pelajar melihat temannya dipuji atau ditegur oleh gurunya kerana perbuatannya, maka ia kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya. Kejadian ini merupakan contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain atau vicarious reinforcement
  2. Pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku suatu model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan atau pelemahan pada saat pengamat itu sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu.

Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan) Menurut teori belajar social, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif dari tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahap , yaitu : perhatian / atensi, mengingat / retensi, reproduksi gerak , dan motivasi.

  1. Perhatian (‘Attention’) Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek memberi perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain yang dimiliki. Contohnya, seorang pemain musik yang tidak percaya diri mungkin meniru tingkah laku pemain music terkenal sehingga tidak menunjukkan gayanya sendiri. Bandura & Walters(1963) dalam buku mereka “Sosial Learning & Personality Development”menekankan bahwa hanya dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.
  2. Mengingat (‘Retention’) Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini. Kemampuan untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses belajar.
  3. Reproduksi gerak (‘Reproduction’) Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkahlaku, subjek juga dapat menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya.Praktek lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan keterampilan
  4. .Motivasi Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu. Jadi subyek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.

 

(http://www.kompasiana.com)

www.kompasiana.com/…/teori-belajar-sosial-albert-bandura

 

Klara Sulastrina