Kurikulum 2013 dan Peran Orang Tua

Kurikulum 2013 dibeberapa sekolah sudah diterapkan di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MAN dan penerapan beberapa sekolah sudah bagus. Guru harus tahu hasil Revisi Kurikulum 2013 edisi final 2016, Revisi K13 ini diyakini sudah final. Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013 akan mengalami perubahan kembali, dari sistem satuan (1 – 4) dikembalikan menjadi puluhan (0 – 100) seperti pada sistem sebelumnya. Ini disebabkan karena banyaknya aduan dari Orang Tua Wali murid yang sulit mengerti dengan sistem Penilaian yang dilakukan seperti di Perguruan Tinggi.

Beberapa Perubahan Penilaian dalam K13 yang akan diterapkan dalam tahun ini antara lain :

  1. Penilaian Sikap
  2. Ketuntasan Belajar
  3. Mekanisme dan Prosedur
  4. Pengolahan
  5. Laporan Hasil Belajar

Saat saya sedang berbicara dengan seorang ibu rumah tangga yang anaknya kelas 1 SD panongan tangerang, orang tua tersebut mengeluh dengan sistem tematik yang menurutnya rumit dan materi matematika yang harusnya berada di kelas 2 atau 3 SD, tetapi sudah di terapkan di kelas 1, jadi anaknya kesulitan dalam belajar. Sedangkan ketika saya berbicara dengan seorang ibu pedagang yang anaknya kelas 4 SD Jakarta, bahwa sistem kurikulum 2013 bagus, anaknya lebih paham dan mengerti pelajaran dibandingkan dengan sistem KTSP. Anaknya lebih banyak bertanya, karena dalam buku tematik terdapat tugas yang harus bekerja sama dengan orang tua.

Menurut saya untuk daerah harus ada seminar untuk orang tua agar dapat memahami kurikulum 2013 itu seperti apa dan pembelajarannya seperti apa. Supaya orang tua dapat mendampingi anak dengan tidak bingung, kurikulum 2013 lebih banyak melibatkan orang tua dalam pembelajaran SD. Peran orang tua dalam pembelajaran kurikulum 2013 sangatlah penting karena dalam kurikulum 2013 orang tua di libatkan dalam pembelajaran. Tertera sekali dalam gambar bahwa orang tua diajak kreativ dalam pembelajaran anak.

Orang tua yang biasanya sibuk bekerja, mulai sekarang harus menyempatkan diri untuk menempatkan diri untuk melibatkan pembelajaran anak. Peran orang tua untuk membantu membelajarkan anak di rumah dinyatakan secara eksplisit di buku siswa, itu mengingatkan bahwa orang tua harus mengambil bagian dalam tercapainya tujuan kurikulum. Banyak orang tua masih menggunakan paradigma lamanya, keberhasilan anak ditentukan oleh sekolah dan gurunya, mungkin itu harus di rubah mulai sekarang. Orang tua mempunyai peran sentral, guru akan “babak belur” di kelas, bila orang tua tidak membantu anak untuk mengakomodir kebutuhan aktivitas pembelajaran yang ada di buku siswa.

Berikut 10 Tips bagi orang tua dalam membantu anak belajar di rumah. Cermati tips berikut, terapkan, dan rasakan perubahan pada anak anda:

  1. Luangkan waktu untuk anak anda
  2. Bersikaplah penuh perhatian (atentif).
  3. Pahami tujuan dan jenis tugas anak anda.
  4. Bila tugas anak anda adalah tugas studi pustaka, apa yang harus anda lakukan?.
  5. Bila tugas anak anda adalah tugas proyek, apa yang harus anda lakukan?.
  6. Bila tugas tersebut adalah tugas remedial/pengayaan, apa yang harus anda lakukan?.
  7. Lakukan komunikasi dengan guru yang memberi tugas.
  8. Bimbing anak anda dalam menentukan target penyelesaian tugas.
  9. Pertimbangkan Mastery (penguasaan).
  10. Tunjukkan sikap proaktif, bukan reaktif..

Anak adalah emas untuk masa depan kita karena itu peran orang tua, guru dan lingkungan sangat lah penting, Mari kita jaga dan mendidik anak kita sebaik mungkin. #SalamPendidikan.

Referensi: https://made82math.wordpress.com/2014/11/04/5-hal-yang-wajib-diketahui-orang-tua-siswa-terkait-kurikulum-2013/

 

Indah Medina