IB itu apa sih?

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali sekolah baru yang bermunculan akhir-akhir ini khususnya di Jakarta. Jenis sekolahnya pun beragam, ada yang bertaraf nasional hingga internasional. Ada yang sungguh berkualitas dan ada yang hanya “terlihat” berkualitas bahkan hingga akhirnya muncul kasus yang menimpa salah satu sekolah bertaraf internasional.

Di luar itu, karena persaingan yang ketat, banyak sekolah yang tetap berusaha menarik perhatian orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Salah satu yang dilakukan oleh sebagian besar sekolah pada saat ini yaitu lebih memilih menggunakan kurikulum internasional daripada kurikulum nasional yang memang kondisinya masih ambigu antara KTSP 2007 dan Kurikulum 2013. Dengan fasilitas yang mencengangkan, sudah cukup untuk membuat banyak orang tua luluh dan tertarik untuk menyekolahkan anaknya. Namun, mereka tidak menghiraukan apa yang seharusnya menjadi fokus utama ketika memilih sebuah sekolah, yaitu kurikulumnya. Beberapa jenis kurikulum internasional yang terkenal yaitu, Cambridge, IB, dan Mostesque.

Meski sebagian besar orang masih tidak mengetahui apa sebetulnya yang dimaksud dengan kurikulum-kurikulum tersebut, namun kita tidak boleh acuh dengan hal tersebut. Baik orang tua, guru, maupun pihak lain yang terkait, sesungguhnya harus mengetahui apa maksud dari setiap kurikulum. Maka, pada kesempatan ini, penulis ingin membagi informasi perihal kurikulum IB secara singkat.

Sumber Gambar: http://www.osceolaschools.net/news/newsroom/i_b_program_informational_meetings/

Jadi IB itu apa sih?

IB merupakan singkatan dari International Baccalaureate. Pada dasarnya, IB merupakan sebuah organisasi yang merancang program/kurikulum dimulai dari 35 tahun yang lalu. IB bukanlah sembarang kurikulum, sebab IB dibuat berdasarkan research dengan mengandalkan 6500 examiners di 100 negara.

Situs resmi IBO menyebutkan bahwa kurikulum IB mendorong peserta didik untuk mengenal budayanya sendiri, untuk mendorong pemikiran global para pelajar. Siswa diberi kebebasan memilih bidang akademis yang transdisipliner dan fleksibel guna lebih menggali kemampuan mereka. Program-program IB, juga ditujukan untuk mengembangkan sikap positif dalam belajar dengan memotivasi siswa agar menjadi pelajar yang aktif dan kompeten. Juga mengembangkan kemampuan intelektual, pribadi, emosi, dan sosial.

Apa saja Program IB?

 

Dalam pelaksanaannya program  IB dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:

  1. Primary Years Programme (PYP): 3-10 tahun. Ada lima elemen utama dalam kurikulumnya, yakni konsep, pengetahuan, keahlian, sikap, dan tindakan. Elemen tersebut dikembangkan lewat enam cara transdisipliner: siapa, dan di mana kita hidup, bagaimana kita berkembang, dunia berjalan, dan kita terlibat didalamnya, serta hidup berdampingan. Didukung oleh enam subyek pendidik: bahasa, ilmu sosial, matematika, seni, sains, pendidikan personal, sosial, dan fisikal.
  2. Middle Years Programme (MYP): 11-16 tahun. Delapan wilayah akademis: matematika, sains, seni, fisikal, bahasa pertama dan bahasa kedua, kemanusiaan, dan teknologi. Masing-masing dilakukan dalam lima cara: pendidikan kesehatan dan sosial, kemasyarakatan, lingkungan, cara belajar, kecerdasan. Sekolah yang mengadopsinya bebas mengembangkan lagi kurikulum yang pas dengan kondisi sekolahnya. Bisa memilih salah satu atau mengajarkan semua yang ada dalam satu bidang.
  3. Diploma Programme: 16-18 tahun. Terdapat enam wilayah akademis: matematika dan ilmu komputer, seni, bahasa pertama, praktikum sains, bahasa kedua, individu dan kemasyarakatan. Dikembangkan lewat tiga kemampuan utama: teori, kreatifitas dan tindakan.

Lalu apa tujuan kurikulum IB?

 

Program kurikulum IB dirancang dengan tujuan anak supaya mendapatkan intellectual, personal, emotional and social skills to live, learn and work in this rapidly globalizing world. Anak dilatih untuk menjadi inquirer & lifelong learners, yang compassionate dan sangat peduli dengan lingkungan dan komunitasnya dan menghargai perbedaan.

 

Fakta menarik seputar IB

 

Pada saat ini ada sekitar 3071 sekolah IB di 139 negara. Di Jakarta sendiri ada 10 SD yang pake kurikulum IB, termasuk BINUS School Simprug. Menariknya, proses bagi suatu sekolah untuk mendapatkan status kurikulum IB tersebut tidaklah mudah, biasanya kurang lebih butuh 2 tahun. Prosesnya terdiri dari interview, hingga site visit yang dilakukan secara terus menerus oleh pihak IB sebagai tindakan evaluasi terhadap sekolah tersebut. Menarik bukan?

 

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka:

https://cieofuai.wordpress.com/2012/01/17/komparasi-ib-dan-cie-dalam-pendidikan-dasar/

http://forum.femaledaily.com/showthread.php?4170-IB-International-Baccalaureate-School

Putu Gita Ayu