Kerak Telor Masakan Khas Jakarta

Kerak telor merupakan sebuah masakan khas Betawi yang terbuat dari beras ketan, telur bebek, dan juga serundeng yang berasal dari kelapa yang dijadikan sebagai topping. Kerak telor ini sudah sejak zaman Kolonial Belanda, dimana awalnya kerak telor ini dibuat untuk memenuhi keinginan warga Belanda di Batavia yang menginginkan makanan lokal sehat sebagai menu pembuka. Sejak saat itu kerak telor semakin populer hingga menjadi sajian khas di Batavia yang banyak menarik perhatian banyak orang. Kerak telor juga memiliki filosofi yaitu bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Bahan yang digunakan untuk membuat kerak telor terdiri dari beberapa bahan dan rempah yang artinya kepemimpinan berada di atas perbedaan sifat individu dan bawahnya. Dengan adanya perbedaan tersebut yang kemudian disatukan oleh kehadiran telur yang menyatukan semua rempah. Selain itu, sifat kepemimpinan juga dikuatkan melalui cara memasaknya. Jika terlalu cepat ditelungkupkan, ketan dan telur belum terlalu matang sehingga akan hancur, memiliki arti kalau belum siap, jangan dulu dijadikan pemimpin. Dan jika sudah berhasil ditelungkupkan dengan sempurna, waktu juga harus tetap diperhatikan, yang memiliki arti jadi pemimpin jangan terlalu lama, nantinya akan gosong, angus, tidak enak untuk dimakan, dan bisa dibuang.

Makanan ini dapat dijumpai pada Kawasan wisata dan biasanya setiap ajang HUT Jakarta atau Jakarta Fair yang diadakan setiap tahunnya di JIEXPO Kemayoran, masyarakat yang datang dapat menjumpai masakan khas ini. Pada Saat Jakarta Fair digelar, para pedagang masakan khas ini bertebaran di dalam arena dan menjadi salah satu primadona makanan khas yang dimakan oleh wisatawan.