Kuliner Wedang Tahu
Wedang Tahu merupakan minuman beraromakan jahe dan berisi kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai. Minuman khas Semarang ini memiliki rasa mirip susu kedelai dalam bentuk yang padat, berpadu dengan rasa manis dan pedasnya jahe. Pada awalnya juga Wedang Tahu pertama kali masuk ke Semarang pada akhir abad ke-19. Fakta menarik lainnya adalah Wedang Tahu dibawa oleh seorang Tionghoa bernama Ong Kiem Nio. Melalui tulisannya berjudul Silang Sejarah dan Budaya pada Koran Jakarta 2015 silam, Heri mengatakan bahwa pada awalnya Wedang Tahu dijual hanya dengan dipikul, bukan gerobak. Lalu bahannya juga berbeda dengan yang sekarang.
Wedang tahu ini selain adanya campuran jahe dan kembang tahu juga terdapat tambahan bahan lain berupa udang kecil (rebon), kecap asin, irisan sayur, daun bawang, hingga ketumbar. Santapan ini juga dulu dinikmati sembari menggigit cakwe atau mantou. Hingga kini Wedang Tahu sendiri juga sangat populer di lidah masyarakat Semarang, selain itu juga efek perkembangan zaman juga membawanya ke dalam bentuk lain yang awal mulanya bercita rasa gurih kini menjadi manis. Sari kacang kedelai diganti dengan susu kedelai yang dicampur dengan agar-agar. Sedangkan kuahnya yang terbuat dari rebusan jahe dan gula pasir/merah, ditambahkan daun pandan, daun jeruk, kayu manis hingga cengkeh agar lebih harum. Tidak hanya di Semarang, Wedang Tahu ini juga berkembang di daerah lain dengan nama yang berbeda. Di Solo, Jawa Tengah, wedang tahu disebut Tahoek; di Surabaya, Jawa Timur disebut Tahuwa; di Singkawang, Kalimantan Barat disebut Bubur tahu; di Palembang, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dikenal dengan kembang tahu.
sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/06/19/wedang-tahu-wujud-hangatnya-keberagaman-indonesia