Persamaan dan Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dan Era Society 5.0

Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 sering juga disebut sebagai Cyber Physical System. Revolusi ini muncul pada abad ke-21 dengan ciri utamanya yaitu penggabungan antara informasi dengan tenologi komunikasi dalam bidang industri.

Revolusi Industri 4.0 berawal dari konsep industri yang ada di Jerman. Konsep ini didasari dengan 6 pilar utama, dimana ke 6 pilar ini memiliki dampak positif terhadap perekonomian, yaitu masyarakat digital, energi berkelanjutan, mobilitas cerdas, hidup sehat, keamanan sipil, dan teknologi di tempat kerja.

Contoh teknologi yang menjadi fokus utama dalam Revolusu Industri 4.0 aadalah Internet of Things (IoT), Big data, Artificial Intelligence (AI), Cloud Computing, dan Addictive Manufacturing.

Era Society 5.0

Society 5.0 merupakan  revolusi industri yang dirumuskan Shinzo Abe yang merupakan seorang mantan Perdana Mentri Jepang  pada bulan Maret 2017 di pameran CeBIT, Hannover, Jerman. Konsep ini kemudian diresmikan pada 21 Januari 2019.

Menurut Abe , dengan adanya konsep ini, akan membantu berbagai permasalahan yang ada di Jepang. Jepang pada saat itu sedang mengalami tantangan terkait dengan berkurangnya populasi yang membuat berkurangnya usia produktif. Untuk itu Jepang berusaha mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan Society 5.0.

Konsep Society 5.0 tidak lagi berpusat pada industri, melainkan berpusat pada orang-orangnya atau dalam hal ini adalah masyarakat. Pemerintah Jepang menginisiasi gerakan ini untuk menciptakan masyarakat ang superpintar dengan memanfaatkan teknologi sebagai penggerak. Teknologi utama yang digunakan Jepang untuk menyukseskan Society 5.0 adalah Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) , big data, dan robotic.

Persamaan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Berikut ini merupakan persamaan dari Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0:

  • Keduanya menekankan teknologi IoT, AI, smart machines, knowledge management dan smart web untuk mewakili konektivitas kerja.
  • Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sama-sama menekankan pada bagaimana cara orang berkomunikasi dengan mesin atau dengan orang lain melalui intelligent machine yang ada.
  • Keduanya memiliki kekuatan untuk melakukan multitasking melalui berbagai jenis media otomatis dan platform komputasi.
  • Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sama-sama menekankan bahwa pekerjaan di era ini bukan lagi single-job per jam, tetapi merupakan proses yang selalu berjalan dengan proses lain atau sebagai medium ke prosedur lain.
  • Keduanya sama-sama menekankan pada pergerakan bebas dari suatu proses ke proses yang lainnya dan memerlukan lebih sedikit protokol untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sama-sama mempertimbangkan rekayasa berkelanjutan di tengah-tengah teknologi progresif yang dikerahkan secara material dengan memastikan pelestarian alam dan ekologi masih dalam kondisi baik.

Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Bila ada persamaan, tentu ada perbedaannya juga. Berikut ini merupakan perbedaan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0:

  • Industri 4.0 menekankan bagaimana pekerjaan dilakukan secara otomatis, sedangkan Society 5.0 menekankan bagaimana mengoptimalkan tanggung jawab jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Industri 4.0 menyoroti efektivitas penggunaan mesin otomatis, sedangkan Society 5.0 menyoroti efektivitas mengoptimalkan pengetahuan masyarakat dengan bantuan mesin cerdas.
  • Industri 4.0 tentang komunikasi yang terkomputerisasi dengan segala cara, sedangkan Society 5.0 dimaksudkan untuk memudahkan serta mempercepat pekerjaan manusia dengan bantuan mesin cerdas.

Referensi:

https://www.liputan6.com/tekno/read/4408526/ini-perbedaan-revolusi-industri-40-dengan-society-50

https://idmetafora.com/news/read/333/industry-40-vs-society-50.html

https://www.wartaekonomi.co.id/read313729/era-society-50-apa-bedanya-dengan-industry-40

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4132516/siapkah-indonesia-hadapi-revolusi-industri-40

https://www.stai-asiq.ac.id/jangan-batasi-diri-kembangkan-potensi-guna-menyongsong-era-society-5-0/

EDELINE NATASHA KUSUMA - KOMISI 2 - B2024