Keunikan Dibalik Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus salah satu candi yang terindah di Asia Tenggara. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (pertengahan abad ke-9) dari Kerajaan Mataram Kuno.

Namun, oleh sebab yang masih misterius, pusat kerajaan pindah ke Jawa Timur di akhir abad ke-10. Candi yang megah ini pun terbengkalai dan sebagian tertimbun material letusan Gunung Merapi. Perlahan-lahan, wilayah Prambanan menjadi hutan lebat.

Beratus-ratus tahun kemudian barulah reruntuhan candi ini ditemukan kembali. Pada saat itu belum diketahui sejarah candi ini sehingga terciptalah legenda Roro Jonggrang yang diceritakan turun temurun. Upaya pemugaran candi secara serius dimulai sejak 1930-an dan pemugaran candi utama baru rampung tahun 1953. (Hartono, 2019)

Dalam buku Prasasti Indonesia II: Selected Inscriptions from the 7th to the 9th Century A.D (1956), Candi Prambanan dibangun sebagai peringatan atas kemenangan perang Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala, raja Medang Mataram melawan Pu Kumbhayoni. Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala yang diserahi tahta uparata oleh Jatiningrat — diduga sebagai Rakai Pikatan Dyah Saladu–merasa perlu membangun monumen sebagai tanda kemenangan kerajaannya.

Sementara itu, Kusen dalam Raja-raja Mataram Kuna dari Sanjaya sampai Balitung, Sebuah Rekonstruksi berdasarkan Prasasti Wanua Tengah III (1994) menyebutkan bahwa bahwa kata uparata tersebut diartikan sebagai “meninggal dunia”. Pernyataan ini sesuai dengan isi dari prasasti Wanua Tengah III, yang menyatakan bahwa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala naik tahta pada tanggal 27 Mei 855 M.

Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala diyakini memimpin Medang Mataram sejak 855 hingga 885 M. Menurut sumber di atas, Candi Prambanan dibangun untuk memeringati keprabuan raja sebelumnya, sebagai darma bagi ayah Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala yakni Rakai Pikatan Dyah Saladu. Prasasti Siwargrha juga diresmikan oleh Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. Kompleks Candi Prambanan awalnya dikelilingi oleh arus sungai Opak yang berkelok ke timur, berdempet dengan konstruksi candi. Khawatir dengan erosi yang dapat merusak bangunan candi, raja Dyah Lokapala bermaksud mengubah arah aliran sungai tersebut.

Akhirnya, dibuatlah sodetan untuk mengalihkan sungai Opak ke arah poros utara-selatan. Bekas arus sungai yang asli ditimbun sebagai pengembangan deretan Candi Perwara. (Hadi, 2020)

Candi Prambanan merupakan salah satu candi yang unik, diantaranya adalah karena keindahannya. Sejauh ini Candi Prambanan telah diklaim sebagai salah satu candi hindu tercantik didunia. Selain itu cerita menarik terkait Candi Prambanan memberi nilai tersendiri. Menurut penduduk setempat Candi Prambanan dibangun sebagai wujud rasa cinta Bandung Bondowoso terhadap Rara Jonggrang.

Singkatnya Rara Jonggrang akan menerima cinta Bandung Bondowoso jika mampu mendirikan 1000 candi dalam 1 malam dan karena kesaktiannya Bandung Bondowoso hampir berhasil mewujudkannya. Karena takut hal itu terwujud maka Rara Jonggrang meminta seluruh pelayannya untuk membuat keributan sehingga ayam berkokok dan menandakan matahari telah terbit. Setelah mendengar seluruh keributan itu maka pasukan Bandung Bondowoso menghentikan pekerjaannya dan candi yang seharusnya berjumlah 1000 ternyata masih kurang 1. Begitulah cerita masyarakat dibalik Candi Prambanan. (Barus, 2013)

Sebagai anak muda Indonesia sudah sepatutnya kita bangga dengan negara Indonesia ini, karena begitu banyak cerita yang beragam didalamnya. Ini hanya sebagian kecil dari begitu banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia ini. Mari kita sama – sama menjaganya agar kelak Indonesia bisa menjadi negara yang maju dengan pemikiran para anak muda Indonesia yang terbuka luas, sehingga kita tidak akan mudah terpengaruh dengan budaya dari luar negeri serta tidak diakui oleh negara asing.

References:

Barus, E. (2013). Uniknya Candi Prambanan di Yogyakarta – Indonesia. Erbinabaroes.Wordpress.Com. https://erbinabaroes.wordpress.com/2013/10/09/uniknya-candi-prambanan-di-yogyakarta-indonesia/

Hadi, A. (2020). Sejarah Candi Prambanan Peninggalan Mataram Kuno, Warisan Dunia. Tirto.Id. https://tirto.id/sejarah-candi-prambanan-peninggalan-mataram-kuno-warisan-dunia-f7MZ

Hartono, J. T. (2019). CANDI PRAMBANAN – Candi dengan Kisah Cinta yang Abadi. Yogyes.Com. https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/

Komisi 1 - Zefhania Yosia - B2024