Big Data
Istilah Big Data masih terbilang baru dan sering disebut sebagai tindakan pengumpulan dan penyimpanan informasi yang besar untuk analisis. Konsep Big Data sebenarnya bukanlah hal baru. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, ketika penyimpanan data diperkenalkan untuk dunia dan dibangunnya datacenter dan pembuatanrelasi tabel untuk menyimpan tabel. Dan semua itu berlanjut hingga tahun 2005 dimana Facebook pertama kali dirilis. Kesadaran akan Big Data semakin meluas akibat Facebook dirilis.
Karena Facebook memungkinkan banyak hal untuk pengguna lakukan. Selain itu, tidak adanya batasan pengguna dan jangkauan aplikasi yang bisa mencakup seluruh dunia, semakin orang-orang sadar Facebook akan semakin terkenal. Dan benar semua prediksi tersebut karena di tahun 2018, sudah ada 2 miliar pengguna Facebook. Setiap pengguna pastinya sudah melakukan update status, bahkan upload gambar dan video yang membuat jumlah data semakin banyak. Fenomena Big Data, dimulai pada tahun 2000 – an ketika seorang analis industri Doug Laney menyampaikan konsep Big Data yang terdiri dari tiga bagian penting, diantaranya:
- Volume.
Organisasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, media sosial dan informasi dari sensor atau mesin. Di masa lalu, aktivitas semacam ini menjadi masalah, namun dengan adanya teknologi baru (seperti Hadoop) bisa meredakan masalah ini.
- Varietas (Variety).
Data yang dikumpulkan mempunyai format yang berbeda-beda. Mulai dari yang terstruktur, data numerik dalam database tradisional, data dokumen terstruktur teks, email, video, audio, transaksi keuangan dan lain-lain.
Selain tiga bagian penting tersebut, para peneliti Big Data juga menambah bagian yang termasuk penting lainnya seperti variabilitas dan kompleksitas.
- Kecepatan (Velocity).
Aliran data harus ditangani dengan secara cepat dan tepat bisa melalui hardware maupun software. Teknologi hardware seperti tag RFID, sensor pintar lainnya juga dibutuhkan untuk menangani data yang real-time.
Bayangkan semua data yang telah dihasilkan dari awal kamu lahir sampai besar sekarang. Mulai dari nama, data pendidikan, kesehatan, dan lainnya digambarkan ke dalam satu kotak. Pastinya rumahmu sudah penuh dengan kotak – kotak tersebut bukan? Dan itu dihasilkan oleh setiap orang di Bumi. Tidak bisa dibayangkan bukan, penuhnya seperti apa bumi ini?
Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa Big Data merupakan suatu fenomena yang tercipta karena adanya kemajuan teknologi. Dan mau tidak mau, kita harus dapat menghadapinya.