Kousai Zero Nichikon, Taarufnya Orang Jepang

Penulis: Dhea Destiana Putri

Negara Jepang dikenal sebagai negara yang tingkat presentase pernikahannya rendah. Mengapa begitu? Alasannya cukup beragam. Ada yang memang ingin fokus pada pendidikan atau pekerjaannya. Ada juga yang tidak ingin merasakan sulitnya kehidupan setelah menikah nanti. Pemikiran orang Jepang memang sedikit berbeda dengan pemikiran orang Indonesia, apalagi tentang pernikahan.

Akhir-akhir ini Jepang sedang tren konsep Kousai Zero Nichikon. Apa itu Kousai Zero Nichikon? Istilah itu diartikan sebagai menikah tanpa pacaran. Di Indonesia, konsep tersebut disebut dengan Taaruf. Alasan orang Jepang tidak mau pacaran adalah karena pacaran dianggap buang-buang waktu dan uang. Mereka lebih memilih untuk fokus akan dirinya sendiri. Belum tentu juga mereka yang pacaran akan langsung melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Oleh karena itu, solusi yang tepat untuk orang yang ingin menikah tanpa pacaran terlebih dahulu adalah Kousai Zero Nichikon. Pilihan itu sangat tepat daripada harus pacaran tanpa ada kepastian soal hubungan selanjutnya.

Walaupun mereka memutuskan untuk menikah tanpa pacaran, itu merupakan keputusan yang tidak mudah. Keputusan itu bukan hanya sekedar gurauan. Mereka sangat memikirkan pertimbangannya terlebih dahulu sebelum setuju dengan Kousai Zero Nichikon. Kebanyakan calon yang akan dijodohkannya itu adalah teman semasa kecil atau kerabat dekat karena kerabat dekat sudah pasti tahu tentang kepribadian calonnya walaupun mereka tidak pacaran terlebih dahulu.

Nah, jadi jangan malu apabila ditanya, “kapan menikah?”, “sudah punya pasangan belum?”. Coba pertimbangkan lagi lebih menguntungkan ketika sendiri atau mempunyai pasangan. Kalau memang sudah yakin ingin menikah, langsung saja seperti Kousai Zero Nicikon, selain tidak membuang-buang waktu dan uang untuk pacaran, konsep tersebut juga meminimalisir resiko patah hati.

Sumber:
http://www.thebaileynews.com/kosai-zero-nichikon