Kakaktua Goffin, Si Imut dari Pulau Tanimbar

Burung kakaktua, hinggap di jendela~” Lirik ini tentu sangat familiar dengan semua orang. Sebagian besar dari kita mengenal burung kakaktua sebagai burung paruh bengkok berjambul kuning yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata daripada jenis burung lainnya. Tapi tahukah anda, ada sekitar 21 jenis kakaktua yang tersebar di dunia ini, diantaranya di Filipina, bagian Timur Indonesia, benua Australia, bahkan di kepulauan Solomon. Kakaktua goffin (Cacatua goffiniana) atau Tanimbar corella merupakan jenis terkecil dari keluarga Cacatuidae, berukuran sekitar 12-13 inchi dari kepala hingga ekor dan berat sekitar 250 gram untuk betina, sedangkan yang jantan adalah 300 gram.

Kakaktua goffin adalah hewan endemik Indonesia yang berasal dari pulau Tanimbar, yaitu pulau yang berada di selatan Pulau Maluku. Kakaktua goffin sering disalah artikan sebagai kakaktua rawa (Little corella) dan kakaktua salomon, karena penampilannya yang terlihat hampir mirip. Sama seperti kakaktua jenis lainnya, kakaktua goffin ini juga diberkahi oleh kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga bisa menirukan suara dan dapat melakukan trik-trik tertentu jika dilatih. Secara sekilas, kakaktua jenis ini terlihat tidak memiliki jambul seperti kakaktua pada umumnya, namun sebenarnya ia masih memilikinya lho! Hanya saja ukuran jambulnya kecil, sehingga butuh diamati lebih teliti lagi.

Secara fisik, kakaktua goffin memiliki bulu yang didominasi warna putih, dengan sedikit warna merah jambu di antara mata dan paruh. Warna merah jambu juga dapat terlihat ketika ia sedang mengangkat jambulnya. Paruh dan kakinya berwarna putih kelabu. Di bagian dalam sayap, terdapat warna kuning pucat yang membuatnya semakin anggun ketika terbang. Kakaktua goffin jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang hampir serupa, namun tetap memiliki perbedaan. Perbedaanya adalah mata kakaktua goffin jantan memiliki warna coklat kehitaman, sedangkan yang betina berwarna coklat muda. Perbedaan ini hanya bisa dilihat ketika kakaktua goffin memasuki umur yang cukup untuk bereproduksi, yaitu sekitar umur 2 tahun. Di alam liar, kakaktua goffin dapat mencapai umur 20 tahun. Ia akan mendapatkan umur lebih panjang lagi jika berada di penangkaran dengan fasilitas yang baik dan terawat, yaitu menjadi sekitar umur 30-40 tahun. Perlu diketahui juga bahwa kakaktua goffin adalah hewan yang monogami, yaitu 1 pasangan seumur hidupnya.

Bagi anda yang memiliki banyak waktu luang, kakaktua goffin bisa menjadi pilihan binatang peliharaan yang bagus lho! Mereka memiliki sifat sosial yang tinggi, suka bermain, aktif, rasa ingin tahu yang tinggi dan pastinya pintar! Dibandingkan dengan spesies burung nuri lainnya, kakaktua goffin relatif ‘lebih pendiam’. Meski demikian, mereka dapat berteriak sangat kencang untuk mendapatkan perhatian dari pemiliknya. Jika anda ingin merasa terhibur lagi, putarlah musik, dan mereka akan menari.

Meski memelihara kakaktua goffin terlihat menyenangkan, namun kenyataannya masih ada tantangan dalam prosesnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kakaktua goffin memiliki sifat sosial yang sangat tinggi, sehingga ia tidak boleh di kandang atau dirantai sepanjang hari. Apabila kesalahan ini dilakukan oleh pemilik dalam kurun waktu lama, kakaktua goffin akan mencabuti bulunya sendiri sebagai bentuk hiburan pada dirinya. Tentu hal ini akan berdampak buruk, mengingat fungsi bulu pada burung adalah untuk menghangatkan tubuh. Bulu yang sudah tercabut akan sulit untuk tumbuh kembali dengan normal, maka tidak jarang kakaktua goffin yang mengalami nasib sial ini akan terlihat ‘aneh’.  Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah pemilik harus menyediakan mainan khusus burung nuri untuk digigit olehnya. Kebiasaan menggigit ini berhubungan dengan perilaku kakatua di alam liar, di mana ia menggigit dahan kayu untuk menumpulkan paruhnya. Sebenarnya perilaku ini tidak hanya dilakukan oleh kakaktua goffin, namun semua jenis kakaktua, atau bahkan sebagian besar spesies burung nuri. Jika sang pemilik melewatkan tahapan ini, sudah dipastikan barang furniture dalam rumah yang akan menjadi korban dari si putih imut ini.  Sang pemilik juga harus lebih menahan emosi lagi ketika ia siap-siap menjatuhkan bomnya alias kotorannya sendiri di tempat yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Memelihara kakaktua goffin ternyata dilindungi undang-undang loh! Hal ini dilakukan karena kakaktua goffin yang terancam punah di alam liar. IUCN (International Union for Conservation of Nature) menyatakan kakaktua goffin berstatus NT (Near Threatened) atau dapat diartikan hampir terancam. Di Indonesia, terdapat hukum memelihara satwa yang dilindungi, yaitu UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, serta Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 19 Tahun 2015 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa liar.

Perlu diingat kembali, memelihara seekor burung kakaktua merupakan sebuah komitmen jangka panjang, karena di samping sifatnya yang menggemaskan, ia membutuhkan sangat banyak perhatian. Jangan sampai binatang peliharaan anda menjadi terlantar karena hanya sekedar ingin memiliki hewan peliharaan saja. Ingatlah, hewan juga merupakan makhluk hidup yang perlu kasih sayang, anggap saja mereka seperti teman seumur hidup. Dan jangan lupa, pastikan anda benar-benar mencari tahu tentang hewan apa yang ingin dipelihara ya!

Referensi :

https://www.thesprucepets.com/goffins-cockatoos-390565

http://ksdae.menlhk.go.id/info/6685/apa-hukumnya-memiliki-satwa-yang-dilindungi-?.html

https://lafeber.com/pet-birds/species/goffins-cockatoo/

Sheriany Chandra – 2440007730