Lapas Nusakambangan, Penjara Paling Mengerikan di Indonesia
Source: dw.com
Pasti setidaknya sekali dalam seumur hidup, kalian pernah mendengar tentang Pulau Nusa Kambangan. Pulau Nusakambangan yang terletak di Pulau Nusa Kambangan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah ini sangat terkenal sebagai pulau tempat penjara yang paling mengerikan di Indonesia, bahkan popularitasnya mencapai luar negeri dan sering disebut sebagai Pulau Alcatraz-nya Indonesia.
Hal ini dikarenakan Lapas Nusakambangan memiliki penjagaan yang sangat ketat karena dihuni oleh para narapidana kelas kakap yang harus menjalani hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati, sehingga Pulau Nusakambangan mendapat julukan “Pulau Kematian”.
Menurut sejarahnya, Lapas Nusakambangan sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1908. Konon, Pulau Nusakambangan adalah pulau terpencil yang asri dan hijau karena aksesnya tertutup untuk siapa pun, kecuali pihak-pihak berwenang.
Dalam cerita pewayangan, pulau Nusakambangan digambarkan sebagai pulau yang menakutkan. Di pulau tersebut terdapat pusat ibu kota makhluk halus yang membawahi seluruh bagian daratan Jawa. Hutan Nusakambangan juga sangat angker sehingga tidak pernah bisa kembali ke rumah. Tidak hanya itu, petugas penjara dan masyarakat setempat percaya bahwa hutan Nusakambangan dihuni oleh satwa liar, mulai dari macan hitam hingga ular berbisa.
Kemudian, Bukit Nirbaya dan reruntuhan Lapas Gilger. Kedua tempat tersebut kerap kali digunakan sebagai tempat eksekusi bagi narapidana kelas kakap seperti teroris, pembunuh berantai, bandar narkoba, dan lain sebagainya. Semua narapidana yang menginjakkan kaki pada Bukit Nirbaya dan Lapas Gilger tidak pernah kembali dengan selamat. Salah satu dari beberapa narapidana terkenal yang dieksekusi mati di reruntuhan Lapas Gilger adalah Rio Martil, pembunuh yang menghabiskan nyawa empat orang dengan sebuah martil.
Di Bukit Nirbaya, terdapat gubuk kayu beratap seng untuk tempat istirahat para pekerja kebun jeruk. Namun, ketika menjelang eksekusi, para pekerja diperintahkan untuk mengungsi dari lokasi lain terlebih dahulu. Para pekerja dilarang keras untuk mendekati lokasi kebun jeruk selama eksekusi. Area tersebut akan dibersihkan untuk siapa saja. Maka dari itu, tidak ada yang tahu persis lokasi eksekusi narapidana-narapidana tersebut.
Pulau Nusakambangan juga dikenal sebagai salah satu pulau yang paling bersih di Indonesia. Hutan bakau masih sangat asri dan binatang-binatang buas, seperti macan hitam dan ular berbisa juga masih banyak menghuni pulau tersebut dengan sejahtera, karena jarang ada yang memburu mereka. Oleh karena itu, jika seorang narapidana berhasil untuk kabur dari Lapas Nusakambangan sekalipun, mereka tidak akan selamat karena kemungkinan besarnya mereka diserang oleh binatang-binatang buas yang menghuni Pulau Nusakambangan.
Yang terakhir, karena kondisi Pulau Nusakambangan adalah pulau blank spot, atau pulau tanpa akses sinyal, karena tidak ada yang datang ke situ untuk memasang jaringan internet. Hal ini disebabkan oleh kasus penyelundupan 1,2 juta pil ekstasi pada 2017 yang membuat Pulau Nusakambangan langsung dijadikan tempat kosong tanpa sinyal. Namun, Lapas Nusakambangan tetap menyediakan layanan telepon umum bagi narapidana yang berkelakuan baik untuk menghubungi kerabatnya di bawah pengamanan yang sangat ketat.
Bagaimana menurut kalian? Menyeramkan sekali bukan, pulau yang satu ini?