Hati-Hati, Jangan Diinjak! Inilah Makna Sesajen di Bali
Source: Canang Sari (Shutterstock)
Teman-teman yang sudah pernah pergi liburan ke Bali pasti sudah tidak asing dengan pemandangan sesajen yang bertebaran di jalanan dan di pantai. Maka dari itu, kalau kita tidak fokus melihat ke bawah saat jalan-jalan di Bali, kita bisa tidak sengaja menginjak sesajen. Kita pasti sering dengar cerita-cerita seram dari orang di sekitar kita maupun di internet mengenai ‘bahaya’-nya menginjak sesajen. Kenapa sih, sesajen begitu penting dalam kehidupan masyarakat Bali?
Sesajen adalah suatu bentuk tradisi persembahan yang dinilai sakral oleh orang-orang Bali yang mayoritas beragama Hindu. Setiap pagi, masyarakat Bali biasa memulai hari mereka dengan berdoa dan mempersembahkan sesajen bunga untuk para Dewa-Dewi Bali, untuk memanjatkan rasa syukur mereka kepada para Dewa-Dewi yang telah memberikan kesejahteraan dalam hidup mereka. Selain itu, sesajen juga digunakan oleh para masyarakat Bali sebagai ritual untuk memperoleh keberuntungan dan menolak kesialan.
Ada berbagai jenis sesajen di Bali, yaitu; sesajen sederhana yang dipersembahkan setiap hari dan sesajen istimewa yang digunakan pada hari-hari raya keagamaan tertentu. Selain itu, sesajen yang dipersembahkan kepada leluhur ditaruh pada dataran tinggi seperti altar, lalu sesajen yang dipersembahkan kepada roh-roh ditaruh pada bagian yang rendah seperti di lantai atau di jalan. Sesajen bisa dipersembahkan dalam berbagai macam rupa, seperti buah, lauk-pauk, dan bunga. Bentuk sesajen yang sering ditemui di jalan-jalan Bali adalah bunga, karena memiliki makna filosofis untuk ‘mengharumkan’ tanah yang didirikan oleh para leluhur agar mendapatkan berkat yang berkelimpahan kepada keturunan mereka.
Benar atau tidaknya cerita-cerita mistis yang kita dengar tentang menginjak sesajen di Bali kembali pada kepercayaan masing-masing. Akan tetapi, mengetahui fakta bahwa sesajen memiliki makna yang sangat besar dalam budaya, agama, dan kehidupan orang-orang Bali, kita tidak boleh sembarangan menginjaknya sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dan agama mereka. Sedihnya, terkadang banyak turis yang sengaja menginjak atau menyenggol sesajen seenaknya meskipun sudah diingatkan oleh warga-warga setempat. Karena itu, muncullah cerita-cerita mistis tentang konsekuensi yang akan diterima setelah menginjak sesajen agar para turis yang tidak bertanggung jawab tidak berani menginjak sesajen di jalan-jalan Bali. Nah, makanya, kalau berkunjung ke Bali, kita harus berhati-hati ya! Tidak hanya Kita harus ingat bahwa sebagai warga Indonesia yang baik dan benar, kita harus menjunjung tinggi Pancasila dengan menghargai segala perbedaan yang ada pada masyarakat Indonesia yang majemuk.
Penulis: Jessica Jane Sujadi
Sumber:
https://inibaru.id/tradisinesia/tersebar-di-berbagai-sudut-tempat-kenapa-di-bali-banyak-sesajen