Akutagawa Prize, Ajang Penghargaan bagi Sastrawan Muda Jepang
Apakah kalian mengetahui bahwa ada penghargaan yang dikhususkan untuk bidang sastra ? Contohnya seperti Nobel Prize for Literature, The International Booker Prize, dan masih banyak lagi. Semua penghargaan yang disebutkan berskala internasional. Bagaimana dengan penghargaan sastra di Jepang ? Ternyata Jepang juga memilikinya, salah satunya yang terkenal adalah Akutagawa Prize. Yuk mengenal lebih dalam apa itu Akutagawa Prize !
Akutagawa Prize (芥川龍之介賞, Akutagawa Ryūnosuke Shō) merupakan penghargaan sastra yang diberikan 2 tahun sekali kepada penulis baru dan belum terkenal di Jepang. Penghargaan ini diberikan setiap bulan Januari dan Juli. Sampai saat ini, penghargaan Akutagawa di sponsori oleh The Society for the Promotion of Japanese Literature (日本文学振興会, Nihon Bungaku Shinkōkai), yang juga mengorganisasi 4 penghargaan literatur lainnya, seperti Kikuchi Prize, Matsumoto Prize, Naoki Prize, dan Ohya Prize. Anggota panitia seleksi Akutagawa Prize sampai saat ini adalah Toshiyuki Horie, Hiromi Kawakami, Teru Miyamoto, Yōko Ogawa, Keiichiro Hirano, Hikaru Okuizumi, Masahiko Shimada, Nobuko Takagi, dan Amy Yamada.
Sejarah Akutagawa Prize
Akutagawa Prize dibuat untuk mengenang kematian cerpenis Ryūnosuke Akutagawa pada tahun 1927. Penghargaan ini pertama kali dibuat pada tahun 1935 oleh Kan kikuchi (1888-1948), seorang redaktur majalah Bungei Shunjū dan juga sahabat Akutagawa. Ia diketahui juga membuat Naoki Prize dan Kikuchi Prize. Kan Kikuchi membuat Naoki Prize di tahun 1935 (bersamaan dengan Akutagawa Prize) dengan tujuan yang sama seperti saat ia membuat Akutagawa Prize, yaitu untuk mengenang kematian novelis Sanjugo Naoki di tahun 1934.
Di tahun 1938, Kan Kikuchi kembali membuat penghargaan sastra yang menggunakan namanya sendiri, yaitu Kan Kikuchi Prize. Tidak seperti Naoki Prize dan Akutagawa Prize, Kikuchi Prize diberikan kepada penulis senior di atas usia 45 tahun. Hadiahnya adalah sekitar 1 juta yen dan sebuah jam meja.
Penerima Penghargaan Akutagawa
Dalam penyelenggaraannya, biasanya terdapat 2 pemenang dalam 1 semester. Di tahun 1935, pemenang penghargaan ini akan mendapatkan 500 yen per orang. Jumlah nominal hadiah semakin meningkat dari tahun ke tahun, hingga di tahun 2021, hadiah yang diberikan adalah jam saku dan uang senilai 1 juta yen (117 juta rupiah).
Pemenang pertama Akutagawa Prize yang terpilih adalah Tatsuzō Ishikawa (1905-1985) dengan karyanya yang berjudul Sōbō (蒼氓). Penulis asal Jepang ini juga memenangkan Kikuchi Prize di tahun 1969.
Di tahun 2021, terdapat 3 sastrawan yang berhasil memenangkan Akutagawa Prize, yaitu Li Kotomi dengan karyanya yang berjudul Higanbana ga saku shima (彼岸花が咲く島), Mai Ishizawa dengan karya Kai ni tsudzuku basho nite (貝に続く場所にて), dan Bunji Sunakawa dengan judul Black Box (ブラックボックス).
Sheriany Chandra – 2440007730
Refensi :
https://bunshun.jp/articles/photo/51113?pn=1
https://www.britannica.com/art/Akutagawa-Prize
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan_Akutagawa
https://en.wikipedia.org/wiki/Akutagawa_Prize
https://books.bunshun.jp/articles/-/6487