Apakah Cinta Itu Sebuah Ketergantungan? Filosofi Toxic Relationship dalam Lagu ŹOOĻ

大神万理 (Youtube)

Semenjak dirilisnya album perdana “einsatZ” pada November 2020, boyband ŹOOĻ dari franchise bintang idola animasi Jepang IDOLiSH7 telah telah menuai banyak perhatian dari penggemar lokal maupun internasional berkat lagu mereka yang berjudul “ササゲロ -You Are Mine- (dibaca Sasagero -You Are Mine-)”. Selain lagunya yang mudah didengarkan dan penampilan vokal para seiyuu karakternya yang menakjubkan, lirik lagu “ササゲロ -You Are Mine-” mengandung banyak carut-marut, terutama dalam penggalan lirik yang berbunyi, “一般の恋愛観 That sh*t 共依存で結構 That’s it (Ippan no renaikan That sh*t kyouizon de kekkou That’s it)” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Persetan dengan pandangan cinta sehari-hari, aku membutuhkan suatu hubungan yang (dimana cinta dianggap sebagai) ketergantungan, itu saja”.

idolish7.fandom.com

Jarang sekali ada lagu garapan seri idola animasi Jepang yang menggunakan bahasa kasar, apalagi dalam franchise IDOLiSH7. Meskipun ini bukanlah pertama kalinya boyband ŹOOĻ menggunakan kata-kata kasar dalam lirik lagunya, hal ini telah meyakinkan para penggemar bahwa keberadaan kata-kata kasar dalam liriknya adalah ciri khas musik ŹOOĻ. Namun, keberadaan kata-kata kasar di dalam lagu “ササゲロ -You Are Mine-” kali ini bisa dibilang kontekstual dan layak digunakan. Mengapa bisa begitu? Karena lagu tersebut adalah sebuah bentuk sarkasme dan sindiran terhadap orang-orang yang memiliki hubungan romantis yang tidak sehat dengan pasangannya. 

Judulnya sendiri yang memiliki arti terjemahan “Mengabdilah (kepadaku), kau adalah milikku” sudah bisa menggambarkan kisah apa yang akan diceritakan dalam lirik lagu ini. Lagu “ササゲロ -You Are Mine-” menceritakan tentang seseorang yang memiliki ketergantungan dan rasa kepemilikan yang terlalu besar terhadap pasangannya, sampai-sampai ia meminta pasangannya untuk mengakhiri hubungannya dengan semua orang di dalam hidupnya kecuali dirinya seorang. Kelakuannya yang tidak wajar tersebut membuat banyak orang lain di sekitarnya mengkritik sifatnya yang terlalu mendominasi, akan tetapi hal tersebut malah membuatnya murka karena orang lain dianggap tidak ‘berwenang’ untuk ikut campur dalam kehidupan pribadinya. Ia juga meminta pasangannya untuk mengabarinya lewat pesan teks dan pesan suara setiap jam dalam sehari dengan alasan bahwa ia mencintainya dan akan mengalami kecemasan yang berlebihan jika tidak mengetahui kabar pasangannya, menciptakan ketergantungan yang tidak sehat di dalam hubungan tersebut.

Lebih parahnya lagi, semua tindakan ekstrim tersebut terjadi atas sebuah alasan yang sepele dan kekanak-kanakan, bahwa ia takut ‘ditinggal’ oleh pasangannya. Ini dapat dilihat dari penggalan lirik yang berbunyi “怖いんだ いつの日か離れてく 嫌だよ (Kowainda itsu no hi ka hanareteku iya dayo)”. Jika diterjemahkan, penggalan tersebut memiliki arti “Aku hanya takut bahwa suatu hari nanti kau akan melepaskanku, aku tidak mau itu (untuk terjadi).”. Ini menunjukkan bahwa ia sudah menganggap hubungan romantisnya sebagai sebuah ketergantungan karena ia merasa seakan-akan ia tidak bisa hidup tanpa keberadaan pasangannya di dekatnya, Maka dari itu, ia membuat pasangannya menderita agar dia tidak punya pilihan lain selain bergantung padanya karena tidak bisa meninggalkannya.

shutterstock

Padahal, privasi seharusnya dihargai dan dijaga baik-baik di dalam setiap hubungan, baik platonik maupun romantis. Sayangnya, banyak orang yang sudah tidak memedulikan konsep batasan dalam sebuah hubungan, terutama dalam hubungan romantis. Hal tersebut juga dibahas dalam penggalan lirik yang berbunyi, “どうしてわかってくれないんだ 隠しごとなんか要らない (doushite wakatte kurenainda kakushigoto nanka iranai)”. Penggalan tersebut memiliki arti terjemahan “Mengapa kau tidak bisa mengerti bahwa kita tidak boleh menyembunyikan apapun (dari satu sama lain)?”. Meskipun terdengar manis, ini adalah sebuah pernyataan dan perintah yang manipulatif. Privasi seseorang harus dihargai, karena kembali lagi, sebelum membangun hubungan dengan seseorang, masing-masing dari kita adalah individu. Ada hal yang dapat ditunjukkan kepada orang lain dan ada pula yang tidak demi kebaikan masing-masing. 

Getty Images

Tanpa disadari, banyak sekali orang-orang, baik di Indonesia maupun di luar negeri yang terjebak dalam toxic relationship yang dideskripsikan oleh lagu ŹOOĻ tersebut. Sikapnya yang terlalu mendominasi terhadap pasangannya menciptakan sebuah ketergantungan yang tidak sehat diantara kedua individu yang ada dalam sebuah hubungan. Padahal seharusnya, cinta bukanlah sebuah ketergantungan, melainkan sebuah kekuatan untuk saling mendukung dan menyayangi satu sama lain. Secara tidak langsung, lagu “ササゲロ -You Are Mine-” merupakan sebuah nasihat kepada para pendengarnya. Seharusnya, mengetahui hal ini, orang-orang tidak sekadar mendengarkan lagu “ササゲロ -You Are Mine-” begitu saja, tetapi juga mendalami liriknya untuk menyadari betapa buruk dan konyolnya hubungan mereka terdengar dari sudut pandang orang ketiga. 

Seperti layaknya sebatang pohon, sebuah hubungan harus dirawat baik-baik agar dapat tumbuh dan berbuah manis. Jika setiap harinya diisi dengan hal-hal yang positif seiring dengan waktu, maka kedua individu dapat tumbuh menjadi orang yang lebih baik dan hubungan tersebut akan bertahan lama. Sebaliknya, jika setiap harinya diisi dengan hal-hal negatif seperti yang dideskripsikan dalam lagu ŹOOĻ tersebut, jangan harap hubungan tersebut dapat bertahan dengan baik.  Aduh, jangan sampai kalian terjebak dalam toxic relationship, ya! 

 

Penulis: Jessica Jane Sujadi

Sumber:

https://www.handthatfeedshq.com/zool-einsatz-review/

https://youtu.be/2pKBzfhzH-Q

https://www.musixmatch.com – lirik lagu ササゲロ -You Are Mine-

https://open.spotify.com/track/0L9VEMrJvVWTVooP3TG1j8?si=3bb4c713cf3e49b0