Ajang Penghargaan Sastra di Indonesia

Kusala Sastra Khatulistiwa Tahun 2017

Penghargaan sastra merupakan hal yang jarang di Indonesia jika dibandingkan dengan penghargaan lainnya, namun bukan berarti tidak ada. Sampai saat ini, terdapat 2 penghargaan sastra yang terkenal di Indonesia, yaitu Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) dan Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK)

Ajang penghargaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2001 oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki dengan nama Khatulistiwa Literary Award. Gagasan untuk mendirikan ajang penghargaan ini muncul karena berawal dari pengamatan Richard Oh pada kondisi kehidupan kebanyakan penulis Indonesia, juga kebutuhan perangkat kerja seperti komputer semakin menggerus waktu dan kenyamanan para penulis untuk meneruskan eksplorasi mereka dalam sastra. Diharapkan dengan adanya Khatulistiwa Literary Award ini, beban para penulis dapat diringankan. Di tahun 2014, nama Khatulistiwa Literary Award diubah menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK). Pemenang di tahun 2021 dari penghargaan ini adalah Aan Mansyur dengan karya Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau pada kategori puisi.

Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penghargaan sastra yang satu ini diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1989 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui unit utamanya, yaitu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pemenang pertama dari penghargaan ini adalah sastrawan Ahmad Tohari dengan karya Jentera Bianglala pada kategori novel.

Penulis: Sheriany Chandra

Referensi :

https://rumahpusbin.kemdikbud.go.id/penghargaan/penghargaan5.php

https://www.dw.com/id/menyoal-penghargaan-penulis/a-59155044

https://www.kusalasastrakhatulistiwa.com/