Gamelan Warisan Budaya Indonesia

Indonesia memiliki banyak budaya warisannya, salah satunya adalah Gamelan. Gamelan merupakan ansambel musik yang merajuk pada sebuah kesatuan intrumen alat musik yang dibunyikan secara bersama-sama. Gamelan memiliki tangga nada pentatonic dalam sistem tangga nada(laras) slendro dan pelog. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “Gamel” yang berarti menambuh atau memukul, lalu diikuti oleh akhiran an sehingga memiliki makna kata benda.

Pertunjukkan Gamelan banyak dijumpai di Pulau Jawa seperti, Madura, Yogyakarta, Bali, Lombok. Gamelan juga masuk UNESCO pada daftar Intangible Cultural Herigate atau Warisan Budaya Takbenda pada 15 Desember 2021. Gemalan juga sudah menjadi warisan yang mendunia, contoh seperti, di Amerika Serikat memajang satu set gamelan di salah satu ruang pameran sebuah museum musik, dan juga jika New Zealand School of Music menjadi kurikulum tetap.

Sejarah Gamelan saat Panjang dalam peradaban masyarakat Indonesia dimulai sejak abad ke-8 sampai abad ke-11. Lalu pada saat itu, ada penggambaran permainan gamelan pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Pada zaman dahulu para keluarga kerajaan dan bangsawan diharapkan untuk mempelajari dan menguasai Gamelan. Karena jika orang yang bisa memainkan Gamelan dianggap memiliki sifat yang bijaksana dan berani.

Gamelan memiliki alunan musik lembut dan pada umumnya dipakai untuk mengiringi pertunjukkan wayang dan pertunjukkan tari. Gamelan juga bisa menjadi pertunjukkan musik lengkap dengan seorang sinden atau penyanyi. Seiring dengan berubahan zaman terjadi perubahan pada cara pembuatannya, dan memainkannya juga bisa dengan cara dikolaborasikan dengan aliran musik modern.

Ada beberapa macam alat musik gamelan seperti, Kendhang yang mengatur irama musik gamelan cara memainkannya adalah dengan cara dipukul. Lalu, Saron yang memiliki 6 atau 7 bilahan kayu yang ditumpahkan di atas bilahan kayu yang mempunyai fungsi sebagai resonator, cara memainkannya dengan memukul bilahan logam. Kemudian, Bonang yang memiliki bentuk seperti caret atau pot yang diletakkan di atas string dalam bingkai kayu (rancak), cara memainkannya adalah dengan memukul bagian cekungan atau penutupnya dengan pemukul khusus. Lalu masih banyak lainnya seperti, Demung, Kenong, Gong, Kempul, Gambang, Slenthem, rebab, suling, kemanak, dan lain sebagainya.

Tidak hanya sebagai pertunjukkan seni untuk menghibur masyarakat, Gamelan juga memiliki nilai estetika seperti, nilai spiritual, nilai moral, dan nilai sosial. Gamelan juga berfungsi sebagai sarana dakwah, menyambut tamu penting, sarana pendidikan, pengiring acara pernikahan, dan lain sebagainya.

 

Salfachira AM – 2440060925

 

 

Referensi

https://www.pinhome.id/blog/alat-musik-gamelan/

https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-gamelan/

https://gaetlokal.id/read/67/5-warisan-budaya-indonesia-yang-mendunia.html

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5504099/gamelan-sejarah-fungsi-dan-instrumen-warisan-budaya

https://katadata.co.id/safrezi/berita/619785318a959/mengenal-sejarah-gamelan-ansambel-musik-tradisional-jawa-tengah

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/12/gamelan-jadi-warisan-budaya-dunia-mendikbudristek-sampaikan-apresiasi-kepada-pegiat-budaya