Perbedaan Antara Wilayah Kanto dan Kansai

Kantou (関東)sendiri merupakan penyebutan untuk wilayah Jepang bagian timur, meliputi prefektur Ibaraki, Gunma, Tokyo, Saitama, Chiba, Kanagawa, Yamanashi, Nagano, dan Shizuoka. Sementara Kansai (関西) merupakan penyebutan untuk wilayah Jepang bagian barat, meliputi prefektur Mie, Osaka, Kyoto, Hyogo, Nara, dan Wakayama.

Kantou dan Kansai sendiri masih berada di Pulau yang sama, yaitu: Pulau Honshu. Meskipun berada dalam satu wilayah yang sama, namun wilayah Kanto dan wilayah Kansai mempunyai berbagai perbedaan yang signifikan. Perbedaan itu selain bisa dilihat dari keadaan wilayahnya, juga bisa dilihat dari perbedaan budaya masyarakat yang ada di masing-masing wilayah tersebut. Apa saja perbedaannya?

Kota Terbesar

Kota terbesar dari wilayah Kantou adalah Kota Tokyo yang juga menjadi ibukota untuk negara Jepang hingga saat ini. Sementara itu, dari wilayah Kansai kota terbesar mereka adalah Kota Osaka. Meskipun begitu, Kota Kyoto yang berada di Kansai pernah menjadi ibukota Jepang sejak tahun 794 M. Sebelum akhirnya, Restorasi Meiji tahun 1868 dimulai. Di mana keluarga Kaisar pada saat itu memutuskan untuk pindah dari Kyoto ke Tokyo dan memulai pemerintahan baru di sana, sehingga saat itu Ibukota Jepang mulai berada di Tokyo hingga sekarang.

 

Perbedaan Sifat dan Karakteristik Masyarakat

Perbedaan mendasar pada masyarakat Kansai dan Kantou bisa dilihat dari sifat dan karakteristik sebagian masyarakat yang berada di masing-masing wilayah. Masyarakat Kantou, masih memegang erat budaya “tatemae”. Hal ini dikarenakan, mayoritas masyarakat wilayah Kantou adalah pendatang (terutama di Tokyo). Hal itu yang membuat masyarakat Kantou cenderung menjaga jarak dengan orang lain di sekitar mereka sebagai bentuk pertahanan diri agar tidak terpengaruh budaya dari luar.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan masyarakat daerah Kansai. Di mana masyarakat Kansai memiliki sifat yang lebih terbuka terhadap orang-orang di sekitarnya. Masyarakat Kansai terkenal memiliki sifat “blak-blakan dan tanpa basa-basi” sehingga, masyarakat Kansai mayoritas senang untuk mengungkapkan pendapat mereka secara terbuka. Hal ini juga yang membuat Kota Kansai banyak melahirkan komedi terkenal di Jepang.

Perbedaan Kepribadian Masyarakat

Karena masyarakat Kantou masih memegang erat budaya “tatemae” yang disebabkan oleh faktor banyaknya pendatang di wilayah tersebut, membuat masyarakat Kantou memiliki sifat yang individualis. Sifat individualis tersebut membuat masyarakat Kantou lebih bisa untuk menghormati privasi orang lain. Hal tersebut berbanding terbalik dengan masyarakat Kansai yang memiliki sifat terbuka. Sehingga, tidak jarang di Kansai banyak masyarakat yang terkadang senang mengobrol akrab dengan orang-orang asing seperti dengan para staff di sebuah toko. Hal ini membuat masyarakat Kansai lebih terlihat ramah, ceria, dan mudah bergaul.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak berlaku untuk di wilayah Kyoto. Meskipun sama-sama bagian dari Kansai, namun masyarakat Kyoto memiliki sifat yang cenderung tertutup.

Perbedaan Fashion Masyarakat

Selanjutnya adalah perbedaan fashion yang digunakan oleh masyarakat pada masing-masing wilayah. Masyarakat Kantou dalam hal fashion, cenderung lebih modis dan mengikuti gaya fashion yang populer. Sementara masyarakat Kansai, lebih senang mengenakan fashion yang cenderung eksentrik agar terlihat unik dan mencolok.

 

Perbedaan Budaya Makan

Terakhir adalah perbedaan budaya makan. Masyarakat Kansai lebih menyukai roti tawar dengan 4 atau 5 irisan. Sementara masyarakat Kantou lebih menyukai roti tawar dengan 6 atau 8 irisan. Selain dari budaya dalam memakan roti tawar, perbedaan tersebut juga terlihat jelas dari ciri khas sup udon masing-masing wilayah. Sup udon dari Kantou lebih memiliki rasa yang kaya kaldu, sementara sup udon di Kansai memiliki rasa yang cenderung ringan. Hal tersebut karena sup udon dari Kantou dibuat dengan bahan dasar kaldu, sementara sup udon di Kansai memakai konbu (sejenis rumput laut) sebagai bahan dasar mereka.

Lalu, perbedaan selanjutnya terletak pada cara masyarakat dalam memakan okonomiyaki. Masyarakat Kansai, cenderung memakan okonomiyaki dicampur dengan nasi. Berbeda dengan masyarakat Kantou serta wilayah Jepang yang lain, yang di mana masyarakatnya memakan okonomiyaki secara langsung tanpa nasi. Sementara itu, untuk makanan bertepung, masyarakat Kansai mempunyai okonomiyaki, negiyaki, akashiyaki, dan takoyaki sebagai makanan tepung khas mereka. Hal tersebut membuat sebagian masyarakat Kansai memiliki alat pembuatan takoyaki atau okonomiyaki.

Namun, wilayah Kantou juga memiliki makanan bertepung khas mereka sendiri bernama “monjayaki”. Monjayaki memiliki cara pembuatan yang hampir mirip dengan okonomiyaki. Di mana makanan tersebut akan direndam dalam sebuah adonan tepung sebelum akhirnya di masak dalam sebuah panci besar.

Perbedaan Bahasa

Meskipun sama-sama menggunakan bahasa Jepang, namun bahasa untuk wilayah Kantou dan Kansai keduanya memiliki dialek yang berbeda. Selain perbedaan dialek, di Kansai juga terdapat beberapa kosakata yang sangat berbeda dengan bahasa Jepang pada umumnya. Seperti:

-Membersihkan: Katazukeru片づける(umum) – Naosu なおす(Kansai).

-Teman: Tomodachi 友達(umum) – Tsure ツレ(Kansai).

-Keren: Kakkoi かっこいい (umum) – Shutto shiteru シュッとしてる (Kansai).

Nama: Jacklyn Uly Manuela.

NIM: 2301880830.

Sumber:

https://www.fun-japan.jp/id/articles/12554 .

https://www.tsunagujapan.com/id/differences-between-kanto-and-kansai/ .