Jepang & Kebersihan

Pernahkah kalian pergi ke Jepang? Atau paling tidak: pernahkah kalian menonton suatu acara yang berlokasi di Jepang? Jika iya, mungkin secara tidak sadar kalian pernah mengamati bahwa jalanan di Jepang sangatlah bersih. Tempat-tempat umum lainnya seperti stasiun kereta api, kantor, sekolah, dll. juga terlihat kinclong. Kira-kira, apa yang menyebabkan hal ini ya?

Banyak orang Jepang yang mementingkan kebersihan dari lingkungan pribadi mereka. Di Jepang, konsep 「整理」seiri atau menyingkirkan kekacauan merupakan hal yang mainstream. Beberapa dari penduduk Jepang juga percaya bahwa nilai dari ruang pribadi sesorang ditunjukkan dari serapi apa mereka menatanya. Hal ini sangatlah mendarah daging pada diri orang Jepang, sehingga ketika seseorang memiliki ruang yang kotor ataupun tidak rapi, hal ini dapat dianggap sebagai tindakan penyimpangan dan pemberontakan; namun sering dilihat sebagai hal yang menarik oleh remaja di Jepang yang sengaja membuat kamar mereka kotor/tidak rapi.

Namun kebersihan di Jepang sudah menjadi suatu bentuk kebudayaan tersendiri yang diajarkan kepada penduduknya sejak zaman dahulu kala. Hal ini juga dipengaruhi oleh kepercayaan Shinto, dimana para dewa membenci lingkungan yang kotor dan tidak rapi. Nilai-nilai kebersihan di Jepang juga ditanamkan sejak usia dini. Hal ini dapat kita lihat dari sekolah-sekolah di Jepang yang tidak memiliki janitor untuk ruang kelas, karena petugas kebersihan kelas adalah para siswa di sekolah. Siswa membersihkan ruang kelas dan hall dengan sistem piket. Salah satu contoh lain dari tradisi kebersihan di Jepang adalah 「大掃除」oosouji, yang berarti “bersih-bersih besar”, dimana penduduk Jepang membersihkan tempat tinggal mereka secara menyeluruh kurang lebih 6 hari sebelum tahun baru.

Beberapa orang Jepang sendiri memiliki pemikiran tersendiri terhadap tradisi ini. Berdasarkan hasil wawancara singkat yang dilakukan oleh penulis terhadap beberapa orang Jepang, mereka berpikir bahwa setiap orang sebaiknya memang menjaga kebersihan dari lingkungan pribadi mereka.  Namun bagi orang Jepang, kamar yang berantakan juga memiliki kesan 「ロマン」 roman, dengan kata lain berkesan keren tanpa alasan tertentu. Mereka juga berpikir bahwa pemilik kamar yang kotor atau tidak rapi terkesan sebagai seseorang yang sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk membersihkan kamar mereka. Namun, ruangan yang teralu (atau selalu) bersih juga dapat memberikan kesan bahwa sang pemilik ruangan adalah orang yang memiliki teralu banyak waktu luang.

Jadi, sudah layak dan sepantasnya kita mencontoh budaya kebersihan orang Jepang yang ditanamkan sejak dini, apalagi di tengah-tengah pandemi yang sedang merebak, menjaga kebersihan dapat mencegah terjadinya penyebaran virus dan bakteri. Tunggu apa lagi, bersih-bersih yuk!

Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2020/11/23/090249/mengenal-oosouji-tradisi-bersih-bersih-menyambut-tahun-baru-di-jepang

Faustina Patria – 2440069155