Angklung yang Ikonik di Kancah Dunia

            Angklung menjadi salah satu alat musik tradisional asal Indonesia yang mendunia. Alat musik tradisional bambu ini berasal dari Jawa Barat dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Nama angklung berasal dari Bahasa Sunda, yaitu angkleung-angkleung yang berarti diapung-apung dan menimbulkan bunyi ‘klung’ pada alat musik tersebut.

            Keberadaan angklung sudah ada sejak abad ke-11 dari masa pemerintahan Kerajaan Sunda. Alat musik ini digunakan untuk ritual penghiburan pada dewi kesuburan, Nyai Sri Pohaci, agar hasil panen para petani subur. Ini menjadi asal mula alasan angklung terbuat dari bambu karena masyarakat pada zaman itu percaya kalau bambu berasal dari salah satu bagian tubuh Nyai Sri Pohaci.

            Seiring waktu berjalan, angklung menjadi alat musik tradisional yang dianggap sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang ikonik. Angklung sudah dikenal oleh dunia internasional. Lembaga kebudayaan internasional, UNESCO, mengakui angklung sebagai warisan kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, beberapa negara mengenalkan angklung ke berbagai macam kalangan, khususnya sekolah.

Pada 23 April 2015, angklung mencatat rekoknya dalam Guiness Book of World Record sebagai  di  rangkaian acara KAA (Konferensi Asia-Afrika) dengan peserta sebanyak 20.000 orang  yang diselanggarakan di Stadion Siliwangi, Bandung. Bagian acara ini sudah menjadi salah satu rangkaian penting yang wajib dilakukan. Pada KAA tahun 1955, angklung baru dikenalkan oleh kalangan luar sebagai bagian rangkaian acara dan diikuti oleh Presiden Soekarno serta kepala negara lainnya yang ikut dalam KAA.

Jika kalian berminat untuk mengenal angklung lebih dekat, kalian bisa mengunjungi salah satu sanggar kebudayaan di Bandung bernama Saung Mang Udjo. Alasan adanya sangar ini adalah mewariskan alat musik angklung serta alat musik lainnya berasal dari  Jawa Barat lainnya. Sanggar ini menjadi tempat kebudayaan sering didatangi oleh berbagai kalangan, terutama para turis lokal maupun luar negeri.

 

Sumber:

  • https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/sejarah-alat-musik-bambu-asal-jawa-barat-angklung/
  • https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/21/sejarah-angklung-alat-musik-yang-diakui-unesco
  • https://regional.kompas.com/read/2015/04/21/09223821/Catat.Rekor.Dunia.2.200.Orang.Daftar.Main.Angklung.di.KAA.
  • https://news.detik.com/berita/d-2890585/cerita-angklung-yang-dimainkan-pada-kaa-tahun-1955

2301892156

Feiren Dina Junita