Kisah Tamatori-hime dan Raja Laut Jepang Ryujin

Tamatori-hime yang berarti “Putri Tamatori” adalah seorang dewi ama. Ama adalah sebutan untuk penyelam tradisional Jepang, biasanya mereka adalah penyelam mutiara terkenal karena kemampuan mereka untuk mengontrol nafas selama waktu yang lama. Tidak hanya mutiara, mereka juga menjelajahi lautan dalam untuk mencari makanan laut maupun harta karun berharga lainnya. Ama hampir secara eksklusif adalah perempuan.

Suatu ketika, seorang kaisar Tiongkok mengirimkan permata berharga sebagai hadiah untuk seorang bangsawan Jepang. Tetapi pertama tersebut jatuh dan hilang di laut. Hal ini merupakan kerugian finansial yang luar biasa sekaligus menjadi sumber penghinaan bagi kaisar. Tamatori-hime yang saat itu merupakan seorang penyelam mutiara fana (tidak abadi), bertekad untuk menemukan permata yang hilang itu.

Tamatori-hime terjun ke laut dan menemukan permata laut tersebut, namun mengambilnya bukanlah tugas yang mudah. Apa pun yang jatuh ke laut dapat diartikan sebagai penghargaan untuk Raja Naga Lautan, setidaknya itulah yang ditafsirkan mitologi Jepang. Ryujin, Raja Laut Jepang, mengklaim permata itu sebagai miliknya. Ketika Tamatori-hime mencoba mengambilnya, Ryujin pun mengejarnya. Tamatori-hime memang cepat, tapi dia bukan tandingan naga yang marah tersebut.

Tepat sebelum Ryujin menangkapnya, Tamatori-hime mengingat sebuah legenda. Naga hanya dapat mengambil sesuatu dari makhluk hidup. Mereka tidak bisa mengeluarkan apapun dari mayat. Tamatori-hime menusukkan pisau ke dadanya, menyelipkan permata berharga di dalamnya, dan melayang ke permukaan. Permata tersebut kemudian diberikan kepada pemilik yang seharusnya dan para kami (dewa-dewi Jepang), yang merasa sangat tersentuh oleh pengorbanan Tamatori-hime, memutuskan untuk memberikan keabadian kepadanya dan menyambutnya ke dalam barisan mereka.

Begitulah kisah mitologi Tamatori-hime dan Raja Laut Jepang, Ryujin. Kisah diatas merupakan versi yang paling terkenal. Dalam beberapa versi, Tamatori-hime menikahi seorang pangeran dan memiliki anak sebelum mengorbankan hidupnya. Dia dihormati sebagai roh leluhur sekaligus dewi.

 

Penulis: Dema (2301915752)

Sumber: https://occult-world.com/