Pulau Okitorino yang Mempengaruhi Luas Wilayah Jepang

Pulau Okitorino adalah salah satu pulau di Jepang yang terletak sekitar 1.740 km Selatan Tokyo. Pulau ini memiliki area seluas 1,58 meter persegi. Ketika ombak sedang tinggi, Okitorino memiliki tinggi sekitar 1 meter diatas permukaan laut, dan ketika air laut sedang pasang, pulau ini hanya memiliki tinggi 90 cm. Karena pulau ini terlalu kecil China menyebutkan bahwa Okitorino bukanlah sebuah pulau. Pulau ini ditemukan oleh Kapal Spanyol pada tahun 1565 dan sejak tahun 1931 Okitorino sudah dianggap sebagai pulau oleh Pemerintahan Jepang.

Pulau Okitorino sangatlah kecil dan memiliki kemungkinan besar untuk tenggelam. Agar pulau ini tidak tenggalam karena abrasi, Pemerintah Jepang membangun pemecah gelombang yang terbuat dari baja dari tahun 1987 hingga 1993.

Pada tanggal 22 April 2004, Jepang mengadakan kerjasama dua pihak dengan Cina dan dalam acara kerjasama tersebut Cina membahas penelitian yang dilakukan oleh pihak kelautan Cina mengenai Zona Ekonomi Eksklusif Jepang. Dalam penelitian tersebut Cina menyatakan bahwa Pulau Okitorino bukanlah sebuah pulau, melainkan hanya sebuah batu di tengah laut.

Mereka menyatakan bahwa Pulau Okitorino bukanlah pulau alami, dan tidak bisa ditinggali oleh manusia. Tetapi menurut Jepang sendiri Pulau Okitorino bukanlah sebuah batu, melainkan sebuah pulau batu karang, Batu karang dan sebuah batu biasa memiliki arti yang berbeda dan tidak bisa disamakan. Jepang sendiri tidak membangun pulau tersebut, tetapi hanya berusaha mencegah Pulau Okitorino tenggelam. Selain Cina, negara lain yang terletak dekat dengan Jepang seperti Taiwan dan Korea setuju dengan Cina bahwa Okitorino bukanlah sebuah pulau.

Sekretaris Kabinet Utama Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bahawa Pulau Okitorino adalah pulau yang resmi dilindungi oleh hukum internasional dan tidak bisa dianggap sebagai sebuah batu. Jepang telah banyak mengeluarkan banyak uang melindungi dan mencegah Pulau Okitorino agar tidak tenggelam dan tidak direbut oleh negara lain.

 

 

Pulau Okitorino sangat dilindungi oleh Jepang karena memberikan Jepang Zona Ekslusif Ekonomi. Karena adanya Zona Ekslusif Ekonomi, maka laut selebar 200 mil dari Pulau Okitorino merupakan wilayah kekuasaan Jepang dan Jepang memiliki hak untuk mengambil berbagai sumber daya alam dari laut tersebut.

Laut disekitar Okitorino memiliki banyak sekali sumber daya alam seperti ikan, dan logam langka yang dianggap secara strategis dan politik penting untuk Jepang. Jika Pulau Okitorino tenggelam atau direbut oleh negara lain, maka hal ini dapat membuat Jepang rugi banyak dan kehilangan wilayah kekuasaan laut selebar 200 mil.

Pada awal tahun 2016 terjadi badai di Pulau Okitorino, dan Jepang telah menghabiskan 13 Milliyar Yen untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan badai tersebut. Hingga sekarang Pulau Okitorino sendiri masih tetap ada di bagian selatan Tokyo dan memegang penting dalam perluasan wilayah Jepang.

Referensi

https://www.theeleventhhouronline.com/spot/okinotorishima.html

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/05/05/national/politics-diplomacy/taiwanese-legislators-demand-tougher-action-japan-okinotorishima-island/#.XTkyG-gzbIU

https://www.japantimes.co.jp/news/2019/01/05/national/japan-protests-chinas-unapproved-maritime-survey-near-okinotori-island/#.XTkm7ugzbIU

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/07/15/national/politics-diplomacy/japan-steps-rhetoric-okinotorishima-wake-hague-ruling/#.XTkf6-gzbIU

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/07/13/national/south-china-sea-ruling-tiny-okinotorishima-next-flash-point/#.XTkm4ugzbIU

https://web.archive.org/web/20131104212218/http://pranj.org/papers/yoshikawa-haq06.htm

 

Nama       : Mellianti

NIM        : 2201738491