Serigala Jepang

Keindahan Jepang bukan hanya terletak di Floranya saja, melainkan terdapat banyak juga keindahan Fauna nya. Maka dari itu, kali ini saya akan membahas mengenai salah satu Fauna Jepang yang memiliki predikat sebagai hewan yang misterius, ditakuti, dan suci namun sudah punah.

Serigala Jepang, atau yang biasa disebut sebagai Honshu Wolf, diperdebatkan sebagai Subspecies dari Gray Wolf. Namun, meskipun berasal dari keluarga Gray Wolf yang memiliki ukuran tubuh yang relatif besar, Honshu Wolf merupakan Serigala terkecil di dunia. Serigala Jepang ini sering dianggap sebagai suatu mahkluk yang sacral oleh orang-orang jaman dahulu di Jepang. Peniliti hewan masih memperdebatkan dan mempertanyakan apakah Serigala Honshu ini merupakan Serigala yang sesungguhnya apa bukan.

Serigala Honshu ini biasanya terlihat di Kawasan pulau Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Serigala-serigala ini sering diliat sebagai “Dewa Pegunungan” atau biasa disebut sebagai Magami yang berarti “True God”, dan Yama no KamiMountain God”. Serigala ini dikatakan telah membantu orang yang tua, Miskin, dan lemah, dengan cerita di suatu tradisi dimana serigala-serigala ini membawa kekayaan dan menyembuhkan penyakit.

Di dalam kepercayaan agama Shinto, Okami (serigala) dianggap sebagi pembawa pesan oleh sang dewa dan menyediakan perlindungan bagi lahan pertanian. Telah di estimasikan bahwa terdapat 20 kuil Shinto yang berbentuk serigala di Honshu. Salah satu kuil serigala Honshu Shinto terdapat di Mitsumine Chiba, prefektur Saitama, dan tiga lainnya di Kii Penisula termasuk kuil Tamaki dan kuil katakati di desa Totsukawa.

Karakteristik serigala ini adalah ia lebih kecil dari Canis lupus lupus dan memiliki kaki yang pendek, dengan bulu yang lembut dan tipis. Serigala Honshu ini lebih kecil jika dibandingkan dengan Serigala Hokkaido dan serigala abu-abu lainnya di asia dan benua amerika utara. Makanan serigala ini berupa rusa, babi liar, dan pengerat-pengerat kecil. Petani memuja serigala ini karena telah membantu membuat para perusak lahan pertanian diturunkan populasinya.

Spesimen ini bisa ditemukan di museum nasional alam dan ilmiah di universitas Tokyo, Jepang,Wayakaya university, Japan; siebold collection, dan di museum nasional sejarah di Leiden, Belanda.

Di tahun 713, Serigala ini dituliskan di catatan Kofudoki itsubun (Catatan jaman kuno dan kebudayan). Di tahun 967, Catatan sejarah mengindikasi bahwa serigala ini sedang memangsa kuda. Di tahun 1701, sebuah tuan tanah di jepang memasang harga kepala hewan ini untuk diburu oleh para pemburu. Karena terjadi Rabies di beberapa wilayah di jepang, hal itu membuat pemerintahan melakukan pemburuan serigala Honshu secara besar-besaran sehingga kemungkinan membuat serigala Honshu Punah.

Para pemerintah mendapatkan saran dari pihak amerika untuk meletakkan perangkap yang berbahaya dan dinamit untuk memburu serigala Honshu ini. Dengan adanya Bounty yang tinggi di kepala serigala Honshu ini, membuat para pemburu dengan sangat giat memburu serigala ini. Bahkan harga kulit serigala ini terbilang sangat mahal pada masa itu, sekitar tujuh yen.

Serigala Honshu terakhir mati pada tahun 1900-an, sebuah pakar hewan dengan nama Malcolm Anderso, datang ke jepang untuk mengumpulkan hewan eksotis. Di januari 1905, beberapa masyrakat pedesaan di Provinsi Nara membawa jasad dari serigala Honshu yang ditembak mati dua hari sebelumnya. Namun pada tahun 1934 hingga 2006, banyak masyarakat mengatakan bahwa mereka telah melihat Serigala Honshu ini yang masih berkeliaran di hutan-hutan lebat di Jepang.

 

Dengan banyaknya laporan mengenai Serigala Honshu ini keberadaan Serigala Honshu ini pun menjadi suatu misteri yang masih harus diteliti kembali.

 

 

Sumber

https://mysteriousuniverse.org/2015/06/the-mysterious-wolves-of-japan/

https://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_wolf

https://onehundredmountains.blogspot.com/2011/10/lost-wolves-of-japan.html

 

nama : M.alief algi fari

NIM : 2201809355