PERTUNJUKAN SENI OLEH PEREMPUAN, TAKARAZUKA REVUE

Jika berbicara mengenai pertunjukan seni di Jepang, kebanyakan dari kita pasti akan berpikir Kabuki. Namun, ada suatu grup pertunjukan seni yang terkenal di seluruh Jepang. Sama seperti Kabuki, pertunjukan seni yang mereka bawa diperankan dan hanya boleh diperankan oleh perempuan. Perkenalkan Takarazuka Revue!

Sejarah Takarazuka Revue membawa kita pada 106 tahun yang lalu. Kobayashi Ichizou merupakan seorang direktur dari Hankyu Railways di Takarazuka, Hyogo. Takarazuka merupakan kota yang terkenal dengan onsen (pemandian air panas). Untuk menaikkan nama Takarazuka sebagai destinasi liburan yang baik, Ichizou mendirikan sebuah grup teater khusus perempuan sebagai paralel dari Kabuki yang hanya boleh diperankan oleh laki-laki. Ichizou juga menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan seni pertunjukan barat bergaya Broadway kepada turis melalui Takarazuka Revue.

Sebelum dapat menjadi bagian dari Takarazuka Revue, calon-calon aktris diwajibkan untuk berlatih di Takarazuka Music School dan diaudisikan. Tiap tahun, pendaftar selalu berjumlah sekitar 1000-an, namun hanya sekitar 40 calon aktris yang dapat lolos. Dalam tahun pertama setelah diterima, dilakukan pembagian otokoyaku (peran laki-laki) dan musumeyaku (peran perempuan). Siapapun yang mendapat peran otokoyaku wajib memotong rambut dan bertingkah maskulin selayaknya laki-laki.

Takarazuka Revue terbagi atas 6 sub-grup. Sub-grup yang pertama adalah Flower Troupe. Sub-grup ini merupakan kumpulan pemeran otokoyaku yang naik daun. Pertunjukan mereka pada biasanya berdasar dari opera. Moon Troupe adalah sub-grup yang fokus dengan musik, drama, dan pertunjukan musikal. Snow Troupe merupakan sub-grup yang fokus dengan dansa tradisional Jepang. Kemudian ada Star Troupe yang dikenal sebagai sub-grup aktris Takarazuka Revue yang sudah memiliki nama. Cosmos Troupe, sebuah sub-grup baru yang mengambil sedikit aspek dari setiap sub-grup walaupun akhirnya sub-grup ini didominasi oleh otokoyaku. Yang terakhir adalah Senka, sebuah sub-grup beranggotakan aktris senior yang bisa diutus untuk memperkuat 5 sub-grup yang ada.

Yang membuat Takarazuka Revue agak berbeda dengan pertunjukan seni Jepang yang lain adalah unsur barat yang mereka tampilkan. Takarazuka bisa dibilang sebagai “Broadway” versi Jepang, baik dari segi pertunjukan drama, musik, tarian, dan kostum. Ichizou menghadirkan penulis dalam negeri untuk membuat pertunjukan drama orisinil, dan juga membuat pertunjukan drama dari karya-karya yang terkenal seperti A Tale of Two Cities, War and Peace, Singing in the Rain, West Side Story, dll. Takarazuka Revue tidak hanya terkenal di Jepang saja, kini mereka dikenal hingga ke manca negara.

Bagaimana? Tertarik untuk menonton pertunjukan mereka? Jika kalian berkunjung ke Jepang dan menginginkan suatu hiburan yang bernuansa Broadway, Takarazuka Revue hadir untuk menampilkan sebuah pertunjukan yang tak akan dapat dilupakan!

 

Sumber:

http://www.playbill.com/article/the-history-of-the-all-female-japanese-theatre-troupe-that-is-bringing-chicago-to-nyc

https://thetheatretimes.com/takarazuka-review-japanese-female-musical-theater-troupe/

 

Nama: Anggita Pramesthi Adrianto

NIM: 2201729953