Mengenal Hikikomori dan Penyebabnya

Penulis: Dinda Aliefia
NIM: 2201815231

Apakah kalian pernah mendengar Hikikomori? Hikikomori adalah salah satu permasalahan sosial yang sedang terjadi di Jepang, dimana para remaja atau orang dewasa akan menarik diri mereka dari kehidupan sosial mereka dan biasanya mereka akan mengurung diri di rumah. Hikikomori hampir sama dengan anti sosial .Anti sosial adalah perilaku seseorang yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berada di masyarakat, sehingga dia memiliki ego yang sangat tinggi dan tidak pernah mau bertanggung jawab atas tindakannya, sedangkan Hikikomori adalah sebuah penyakit sosial yang biasanya di akibatkan oleh trauma masa lalu yang membuat seseorang tersebut tidak percaya diri dan berakhir dengan memutuskan hubungan dengan sesama manusia, memilih untuk menghindari sosialisasi di masyarakat, dan pada akhirnya ia membuat dunia sendiri serta mengurung diri di kamar.

Hikikomori biasanya akan memutuskan komunikasi dan tidak berinteraksi dengan teman-teman atau kerabat dekatnya, namun masih bisa berhubungan dan berinteraksi dengan keluarganya, walau di beberapa kasus di Jepang, ada pula para pelaku Hikikomori tersebut justru menjauhi diri dari keluarganya dan tinggal di tempat yang berbeda. Seseorang yang menjadi Hikikomori tidak akan bekerja, tidak bersekolah, ataupun melakukan aktivitas lain di luar rumah. Mereka cenderung lebih nyaman berada di dalam rumah atau kamar mereka dan melakukan aktivitasnya di sana, apalagi semakin dengan berkembangnya teknologi di Jepang dan kecepatan internet di sana, para Hikikomori tidak akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena mereka bisa melakukan apapun secara online, seperti bekerja secara online, membeli makanan dan minuman, baju baru, dan apapun yang mereka butuhkan bisa dilakukan secara online tanpa harus keluar rumah. Biasanya Hikikomori akan mengurung diri sampai beberapa bulan bahkan bertahun-tahun.

Beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang bisa menjadi Hikikomori adalah adanya masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya, contohnya di lingkungan sekolah seperti pembullyan, nilai akademik mereka yang di bawah standar, gagal ujian dan lain lain. Ada pula faktor dari lingkungan keluarga nya, seperti mereka terlalu sering di manja, sehingga seorang Hikikomori menjadi terlalu nyaman berada di rumah dan tidak mau meninggalkan zona amannya di rumah. Terlalu melindungi anak dan tidak mengizinkan anak bermain di luar rumah bersama teman-temannya juga menjadi faktor anak tumbuh dengan manja dan tidak tangguh. Keluarga seperti ini terlalu memanjakan anak mereka, sehingga mereka tidak mau maju dan inisiatif sejak dini karena mereka selalu berfikir bahwa sifat mereka masih kanak-kanak. Tidak heran ada anak yang bahkan takut masuk sekolah, karena mereka lebih nyaman bermain di rumah bersama keluarganya. Pengaruh lainnya juga bisa dari lingkungannya yang tidak disukai dan tidak memiliki kontribusi yang positif sehingga mereka cenderung menutup dirinya dari luar dan pelaku Hikikomori tidak memiliki kepercayaan pada orang-orang sekitarnya.

Walau begitu, Hikikomori bisa dicegah dan diobati dengan menjalankan terapi untuk menghilangkan rasa setress dan depresi yang berlebihan. Dan jika anda mempunyai teman yang memiliki penyakit Hikikomori, berikan ia pertolongan dan bantu mereka untuk berkonsultasi kepada ahlinya. Meskipun masyarakat Indonesia cenderung belum terbuka matanya terhadap penyakit mental, sudah seharusnya kita membantu mereka. Jangan mengabaikan apalagi malah mengolok – ngolok. Sekian artikel mengenai Hikikomori, semoga bermanfaat dan menjadi motivasi untuk kita semua.

Sumber:
https://witness.worldpressphoto.org/it-felt-safe-here-adcb41725fc2

Apa Itu Hikikomori? Penyebab Jutaan Orang Jepang Mengurung Diri

Single Winner