kabuki, Seni Teater Tradisional Jepang
Penulis: Nabilah Arwi
NIM: 2101682671
Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk dalam seni teater. Dalam pertunjukan kabuki, seluruh perannya dimainkan oleh laki – laki termasuk peran wanita yang disebut dengan istilah onnagata. Didalam kabuki peranan wanita dibagi menjadi 3, yaitu Hime dan Machimusume (sebagai peranan wanita muda), Okugata dan Sewayobo (sebagai peranan wanita dewasa), serta Fukeoyama (sebagai peranan wanita muda).
Pada umumnya Kabuki merupakan seni panggung Jepang yang menyajikan cerita dan digabungkan dengan tarian dengan diiringi musik. Jenis musik pengiring dalam kabuki dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu Osatsume, Kiyomoto, dan Nagauta. Osastume adalah musik yang hanya dimunculkan ketika adegan – adegan yang menakutkan. Kiyomoto adalah musik pengiring untuk narasi nynyian Jepang yang anggun, sedangkan Nagauta merupakan nyanyian indah yang ditampilkan dalam bebagai cerita dan musik terpenting dalam kabuki.
Instrumen yang digunakan dalam kabuki sebagai musik pengiring adalah Taiko (gendang), Shamisen ( alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar), Tsuzumi ( semacam gendang). Dari instrument tersebut dapat menghasilkan bunyi – bunyi-an seperti bunyi salju hujan dan tiupan angin.
Salah satu khas kabuki adalah Kumadori yang merupakan make-up khusus kabuki. make-up yang digunakan berbeda – beda sesuai dengan yang akan diperankan. Adapun karakter dari kabuki, yaitu Tachiyaku (peran utama laki – laki), Aragotoshi (pahlawan yang berjuang untuk keadilan dan memakai make-up kumadori), Wagotoshi (pria tampan), dan Onna gata (aktor laki – laki yang memerankan wanita).
Awal mula kabuki adalah pertunjukan yang dilakukan oleh wanita. Wanita pertama yang memperkenalkan kabuki adalah Izumino Okuni. Pada saat pemerintahan Edo pada tahun 1629 pemerintah melarang untuk mengadakan pertunjukan kabuki, karena selain menari penari – penari tersebut juga melayani tamu laki – laki.
Sebagai ganti onna kabuki (kabuki wanita) muncul-lah wakashu kabuki yang terdiri dari remaja laki – laki tampan. Tetapi nyata-nya wakashu kabuki juga mengalami hal yang serupa dengan onna kabuki pada tahun 1651. Pada tahun 1653 akhirnya wakashu kabuki diperbolehkan untuk mengadakan pertunjukan dengan syarat – syarat yang diberikan.
Sekian dari artikel ini, semoga bermanfaat!